Israel Terus Terang: Gagal Mengalahkan Hizbullah, Apa yang Terjadi?

Sahrul

Menteri Keamanan Nasional Israel dari kalangan sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, mengungkapkan bahwa Israel telah “gagal” mencapai tujuan perangnya di Lebanon, yaitu mengalahkan Hizbullah.

“Tujuan utama perang adalah untuk mengembalikan orang Israel yang mengungsi ke rumah mereka di utara,” kata Ben-Gvir, dilansir Middle East Monitor.

“Untuk meninggalkan Lebanon, kami harus memiliki sabuk pengaman sendiri. Kami telah melihatnya, bahwa kami tidak boleh mempercayai siapa pun kecuali diri kami sendiri.”

Menurut laporan jaringan berita Al Jazeera, kantor berita Reuters sebelumnya mengutip pernyataan dari televisi Israel yang menyebutkan bahwa kabinet keamanan Israel telah menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Channel 12 Israel.

Kantor Berita Ma’an melaporkan bahwa Radio Angkatan Darat Israel menyebutkan Washington akan diberitahu mengenai persetujuan akhir gencatan senjata setelah kabinet meratifikasinya. Gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada pukul 4 pagi waktu setempat hari ini.

Di sisi lain, pada hari Selasa, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menegaskan bahwa perjanjian apa pun dengan Hizbullah “tidak akan menghapus rasa malu” yang dirasakan oleh Israel.

“Kesepakatan untuk mengembalikan para sandera dan semua warga negara ke rumah mereka harus dicapai,” tegasnya, dilansir Al Jazeera. “Pemerintah Israel terseret ke dalam gencatan senjata dan gagal mengubah kemenangan militer menjadi pencapaian politik.”

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa rezim pendudukan Israel telah meraih prestasi besar di tujuh garis depan tempat pasukannya bertempur.

Ia juga menekankan komitmen rezimnya untuk “mengembalikan para sandera di Gaza ke rumah mereka,” dengan mengatakan, “Kami [juga] akan mengembalikan semua warga negara di utara ke rumah mereka.”

Minggu lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu. Ia menghadapi dakwaan atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sementara itu, Israeli Broadcasting Corporation melaporkan bahwa seorang komandan divisi dari pasukan pendudukan Israel dipanggil untuk menghadiri pertemuan dengan kepala Komando Utara guna membahas perjanjian gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut mulai diberlakukan pada pukul 4 pagi waktu setempat hari ini.

Also Read

Tags

Leave a Comment