BARCELONA – Pelatih Barcelona Xavi Hernandez memberi nilai B untuk skuadnya musim ini. Barcelona memang sukses merebut gelar Liga Spanyol, tapi tak berdaya di kompetisi Eropa.
Menutup musim 2022/2023 Barcelona meraih dua gelar, yakni Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol. Mereka juga menandai musim dengan relatif sukses di kompetisi domestik, setelah mencapai semifinal Copa del Rey.
Namun situasinya berbeda di kompetisi Eropa. Barca babak belur karena tersingkir di fase grup Liga Champions, lalu juga terhenti di play-off fase knockout Liga Europa.
Ambruknya hasil di kompetisi Eropa ini menjadi sinyal buat Barcelona, bahwa mereka masih jauh di bawah standar. Xavi mengakui butuk perekrutan-perekrutan penting untuk menaikkan level skuad saat ini.
“Kami menjalani musim yang bagus, saya memberi mereka nilai B. Kami juga sadar bahwa kami harus memperkuat diri untuk standar yang ditetapkan di Barca: mengejar semua titel dan tampil lebih baik di Eropa. Kami harus lebih kompetitif. Kami butuh dua pemain tiap posisinya di level tinggi. Kami sudah memaksimalkan skuad musim ini. Kami harus puas,” kata Xavi dikutip Sport.
Xavi sendiri sebenarnya mengaku terbebani ketika kinerjanya di Barcelona dibanding-bandingkan dengan Pep Guardiola. Menurut Xavi, itu tidak membantunya.
Di sisi lain gaya main Barcelona di bawah Xavi tak jarang jadi sorotan.
Barcelona musim ini mencatat kemenangan 1-0 sebanyak 11 kali dan bikin rekor clean sheet (26). Gaya main Barcelona kali ini dinilai tidak seatraktif era Guardiola.
“Angka-angka Guardiola membenani saya sebagai pelatih. Saya kira tidak adil (terus-terusan membuat perbandingan). Itu juga terjadi ketika saya masih jadi pemain. Semua orang harus membuka lembaran baru,” ujar Xavi kepada TV3.
Terlepas dari kritik atas gaya mainnya, Xavi merasa dihargai oleh Barcelona dengan kontrak baru. Xavi mengonfirmasi akan segera menandatangani perpanjangan kontrak. “Ya. Kami akan segera mencapai kesepakatan. Saya tahu klub akan berusaha sekuat tenaga dan tidak akan ada masalah. Saya akan berakhir dengan memperbarui kontrak dan semoga saya bisa lanjut di sini selama bertahun-tahun,” kata Xavi.
Namun ada hal yang membuat Xavi begitu kesel dalam perjalanan musim ini. Barcelona dituduh menyuap eks wakil presiden Komite Wasit Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira.
Xavi sakit hati dengan tuduhan tersebut. Barcelona dikabarkan menyuap Negreira pada rentang 2001 hingga 2017. Ada aliran dana 6,7 juta Euro dari Los Cules ke perusahaan milik Negreira, Dasnil 95 SL.
Pembayaran itu diduga dilakukan agar wasit dapat memberi keuntungan dalam setiap pertandingan Barcelona. Kantor kejaksaan Spanyol menyelidiki kasus ini dan memvonis beberapa pejabat Blaugrana bersalah.
Barcelona membantah keras tuduhan menyuap Negreira. Joan Laporta selaku presiden klub menuding kasus ini dimunculkan untuk menjatuhkan citra Los Cules.
Laporta menyerang balik pihak-pihak yang menyudutkan Barcelona. Tak kurang dari bos LaLiga, Javier Tebas, hingga Real Madrid menjadi sasaran pria 60 tahun tersebut.
Xavi mengaku timnya amat disudutkan dengan tuduhan suap wasit dalam kasus Negreira. “Kami sangat menderita dari ledakan kasus ini dan itu menyakiti kami sebagai sebuah institusi. Kami tahu bahwa kami tidak pernah menyuap wasit, perasaan permusuhan sangat besar di semua bidang, tetapi bukannya mendestabilisasi klub, masalah ini membawa kami bersatu,” kata Xavi, dilansir dari Marca.
Lalu bagaimana dengan musim baru nanti? Baik manajemen klub maupun Xavi belum punya rencana yang pasti terkait perekrutan pemain baru. Hanya saja, nama Lionel Messi selau didengungkan agar bisa balik ke Barcelona.
Jorge Messi sudah bertemu Presiden Barcelona, Juan Laporta. Ayah Lionel Messi itu menyebut anaknya ingin kembali ke Blaugrana. Hal itu diungkap jurnalis Spanyol, Toni Juanmarti, yang merekam pertemuan kedua pihak. Jorge menyebut Messi ingin kembali ke Camp Nou. “Leo ingin kembali ke Barcelona dan saya akan senang melihatnya kembali ke Barca. Tentu saja itu menjadi pilihan,” terang Jorge.
Tapi apakah dengan kembalinya Messi bisa membuat Barcelona jaya seperti sedia kala? Patut ditunggu.***
