Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

Perum Peruri Luncurkan INA Digital pada Mei 2024

JAKARTA – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) tengah bersiap meluncurkan GovTech Indonesia atau platform digital nasional yang diberi nama INA Digital pada Mei 2024.

“Peluncuran INA Digital mudah-mudahkan segera undangannya, aspirasinya sih bulan depan (Mei) untuk peluncuran,” ujar Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (25/4).

Adapun peluncuran yang direncanakan pada Mei itu merupakan tahapan pertama yang dilakukan sebelum mencapai target prioritas yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.

“Kita lihat sebetulnya yang (peluncuran) Mei itu sampai dengan apa. Kemungkinan yang sudah akan dimulainya sudah jelas adalah aplikasi SmartASN. Jadi kita harapan kita sih juga (layanan) kesehatan karena mereka kan sebenarnya berangkat dari Kementerian yang digitalisasinya sudah maju” ujarnya pula.

Sementara soal target penyelesaian produk yang sembilan kementerian/ lembaga, Dwina menargetkan bakal rampung pada September mendatang.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PanRB) menugaskan perusahaan BUMN Perum Peruri untuk menjalankan peran sebagai GovTech Indonesia.

Peruri lalu mendapat mandat untuk mengintegrasikan aplikasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) prioritas layanan milik k/l lewat satu portal nasional yang meliputi layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan bantuan sosial, layanan administrasi kependudukan, layanan transaksi keuangan negara, layanan administrasi pemerintahan, layanan portal layanan publik, layanan satu data Indonesia, serta Layanan Kepolisian.

Perum Peruri juga  mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19. “Tiga kali lipat (kenaikan permintaan) tapi data persis harus ke imigrasi. Signifikan sekali karena tidak hanya volume tapi spesifikasi meningkat. Mungkin kalau bisa dibilang lebih dari dua kali lipat. Dua setengah kali lah pada 2023,” ujar Dwina.

Kenaikan permintaan itu diakuinya tak hanya setelah status pandemi Covid-19 dicabut. Hingga kini, tren permintaan pembuatan paspor masih meningkat. Hal ini berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat untuk berwisata.

“Dan kita lihat tren peningkatan paspor masih bertahan di tahun ini. Tapi kemudian ada perubahan gaya hidup dimana alokasi masyarakat untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman berwisata meningkat, memengaruhi rencana bisnis Peruri,” ujarnya.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media