LIVERPOOL – Everton membuat kans Liverpool memenangi Premier League musim ini semakin pudar. Bertanding di Goodison Park, Kamis (25/4/) dinihari WIB, dalam lanjutan Liga Inggris, Everton menang 2-0 lewat gol Jarrad Branthwaite (27) dan Dominic Calvert-Lewin (58).
Bagi Everton, ini kemenangan penting karena menjauhkan mereka dari zona merah. The Toffees masih di posisi 16, tapi kini delapan poin dari Luton Town di batas area degradasi.
Di pihak lain, kekalahan ini menjadi pukulan telak buat Liverpool di persaingan gelar. Pasukan Juergen Klopp tertahan di posisi dua dengan 74 poin dari 34 laga, tiga poin di belakang Arsenal dan satu poin di depan Manchester City (32 laga).
Manajer Everton, Sean Dyche, mengaku sangat gembira. “Pertandingan yang sulit menghadapi tim papan atas, namun memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi kami semua. Mereka peduli dan kami peduli, kami menunjukkannya secara kolektif. Sebuah clean sheet dan beberapa penyelamatan gemilang dari Jordan Pickford, namun kami juga menciptakan cukup banyak peluang,” Dyche kepada BBC Match of the Day.
Menurutnya, secara keseluruhan timnya sudah tampil dengan sangat baik. “Ada energi dan komitmen untuk meraih kemenangan. Saya pikir penampilan para pemain secara keseluruhan sangat bagus. Saya tidak memahami seberapa pentingnya derby ini karena saya tidak berasal dari sekitar sini, tetapi saya belajar dengan cepat,” kata ujar Dyche.
Ia memuji dukungan penuh para penggemar yang memberikan suntikan semangat bagi timnya. “Suara mereka (para pendukung) sangat luar biasa sehingga kami sangat gembira dengan hal itu. Kami ingin terus menunjukkan arah yang benar dan mereka kembali mendukung kami malam ini. Ini adalah perjalanan yang panjang, tetapi ini adalah momen yang sangat menyenangkan dari naik-turunnya situasi di sini,” ujarnya.
Ini merupakan kemenangan pertama Everton atas Liverpool di Goodison Park sejak Oktober 2010, dalam ajang Premier League. Mereka melalui 12 laga tanpa kemenangan hingga laga ini.
Di pihak Liverpool, Juergen Klopp pun meminta maaf. “Saya tidak tahu. Saya hanya bisa meminta maaf untuk hari ini kepada semua orang. Kami seharusnya melakukan yang lebih baik, tetapi kami tidak melakukannya,” kata Klopp kepada Sky Sports.
Secara matematika, Liverpool masih punya harapan untuk menjadi juara. Hal itu bisa terjadi kalau Manchester City dan Arsenal setidaknya masing-masing dua kali mengalami kekalahan, di saat itu pula Liverpool harus sapu bersih laga. “Saya tidak mengangka, tapi ini terjadi. Ini bukan momen bagus yang kami alami, tapi kami harus memainkannya dan berjuang keras,” tutur manajer asal Jerman itu.
Klopp tentunya sangat kecewa dengan performa timnya. “Saya sangat kecewa. Kami membiarkan pertandingan terjadi persis seperti yang diinginkan Everton. Dua gol dari bola mati. Kami banyak menciptakan peluang dan tidak mencetak gol. Kami terburu-buru, tidak cukup jelas,” kata Klopp.
Liverpool bukannya tanpa perlawanan di laga itu. The Reds total melepas 23 tembakan dengan tujuh yang mengarah ke gawang, tapi tidak ada yang jadi gol. Darwin Nunez punya dua peluang sontekan yang apesnya bisa digagalkan barisan belakang Everton, plus satu tembakannya dalam situasi one vs one bisa digagalkan Pickford. Pickford juga tampil bagus mampu menepis tembakan jarak dekat Luis Diaz.
Kapten Liverpool Virgil van Dijk mengakui performa timnya memang payah. Dengan performa semacam ini, Liverpool tak pantas bicara soal kans juara. Hasil ini diyakini secara realistis sudah mengakhiri kesempatan mereka, meski secara matematis masih ada harapan.
“Ini hasil yang sulit diterima dan tentunya kami harus lebih baik melawan tim yang berada di dekat zona degradasi, ini waktunya untuk fokus. Pada akhirnya kami tak cukup bagus dan kami semua harus jauh lebih baik. Kami harus jauh lebih baik di setiap hal, ini sulit diterima. Kalau bermain seperti hari ini, kami tak punya kesempatan untuk mempertimbangkan diri di persaingan titel,” kata Van Dijk kepada Sky Sports.***
