Friday, 26 April 2024

Search

Friday, 26 April 2024

Search

Rusia Rekrut Ribuan Narapidana untuk Berperang di Ukraina

MOSKWA – Pendiri pasukan tentara bayaran Rusia Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, membebaskan seluruh narapidana yang telah menyelesaikan kontraknya ikut perang di Ukraina. Dia meminta para narapidana tersebut untuk tidak lagi tergoda membunuh ketika sudah kembali di kehidupan warga sipil. Dimikian dilansir dari Reuters, Kamis (5/1).

Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari tahun 2022. Prigozhin merekrut ribuan narapidana yang ditahan di penjara.

Prigozhin menawarkan para narapidana kesempatan untuk bebas dan menikmati kehidupan sebagai warga sipil jika mau diterjunkan ke beberapa pertempuran paling berbahaya di Ukraina.

Prigozhin termasuk yang mendapat sanksi dari negara-negara Barat atas perannya di Grup Wagner. Kantor berita RIA merilis rekaman Prigozhin berjabat tangan dengan kelompok narapidana pertama yang telah dibebaskan setelah diterjunkan di medan perang selama enam bulan.

“Jangan minum terlalu banyak, jangan pakai narkoba, jangan memperkosa,” kata Prigozhin kepada para mantan narapidana yang disambut gelak tawa.

Dia menambahkan, polisi seharusnya juga memperlakukan para narapidana yang dibebaskan tersebut dengan hormat.

“Kalian telah belajar banyak – pertama-tama: bagaimana cara membunuh musuh. Aku benar-benar tidak ingin kalian melatih skill itu di wilayah terlarang. Jika kalian ingin membunuh musuh lagi, kembali,” ujar Prigozhin.

Para mantan tahanan diterbangkan dari lokasi rahasia yang menurut RIA berada di wilayah Krasnodar, Rusia selatan. Prigozhin menuturkan, mantan narapidana yang selamat dari medan perang dianugerahi medali keberanian.

“Saya harap adrenalin yang kalian habiskan selama setengah tahun terakhir ini akan cukup untuk setidaknya sebulan,” kata Prigozhin sambil tersenyum. “Beberapa dari kalian, saya melihat untuk terakhir kalinya. Beberapa lainnya, saya akan melihat lagi,” sambung Prigozhin.

Dia dianggap sebagai orang terkuat dari sekelompok sekutu Putin. Reuters melaporkan, Prigozhin mengendalikan pasukan keamanan swasta yang merekrut perwira tinggi militer, mantan mata-mata, dan narapidana. Prigozhin sempat menjalani hukuman sembilan tahun penjara di era Uni Soviet karena perampokan dan kejahatan lainnya sebelum terjun ke bisnis keamanan pada 1990-an. Tahun lalu, dia mengaku ikut campur dalam pemilu AS dan untuk pertama kalinya mengakui perannya dalam mendirikan Grup Wagner. ***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media