Internationalmedia.co.id melaporkan, Rusia memberikan dukungan penuh kepada Iran terkait program nuklirnya. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menegaskan bahwa kesepakatan nuklir baru dengan Teheran tidak akan mengizinkan pengayaan uranium. Moskow dengan tegas menyatakan bahwa Iran memiliki hak untuk mengembangkan program nuklir untuk tujuan damai.
Ketegangan antara Washington dan Teheran kembali memanas setelah lima putaran perundingan nuklir sejak April lalu menemui jalan buntu. Permasalahan utama tetap berkutat pada aktivitas pengayaan uranium Iran. Trump, melalui media sosial Truth Social, pada Senin (2/6), secara tegas menyatakan penolakan AS terhadap pengayaan uranium oleh Iran dalam kesepakatan nuklir baru. Iran sendiri bersikukuh bahwa aktivitas pengayaan uranium yang dilakukannya semata-mata untuk keperluan energi dan bersifat damai.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menanggapi pernyataan Trump dengan membela Iran. "Negara-negara memiliki hak atas energi damai, penggunaan energi atom secara damai harus dilakukan secara eksklusif di bawah pengawasan ketat Badan Energi Atom Internasional (IAEA)," tegas Peskov kepada AFP, Rabu (4/6). Ia menambahkan, "Kami meyakini bahwa negara-negara harus tetap menjaga hak ini."
Pernyataan dukungan Rusia ini muncul di tengah semakin eratnya hubungan militer antara Rusia dan Iran, khususnya di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022. Peskov juga menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap perundingan yang bertujuan mencapai resolusi damai dalam kebuntuan antara Iran dan AS.
Sebelumnya, media Axios melaporkan bahwa tawaran AS kepada Iran akan memungkinkan pengayaan uranium tingkat rendah di wilayah Iran, namun Trump membantahnya. Sementara itu, Iran melalui Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, menegaskan bahwa negaranya memiliki program nuklir damai dan siap memberikan jaminan kepada pihak manapun. Araghchi juga menekankan bahwa tidak akan ada kesepakatan nuklir jika tujuannya adalah menghentikan aktivitas nuklir damai Iran, termasuk pengayaan uranium. IAEA sendiri sebelumnya telah meminta Iran untuk lebih transparan mengenai program nuklirnya.