Internationalmedia.co.id memberitakan seruan keras Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, kepada Iran. Rubio mendesak Teheran untuk menghentikan program pengayaan uranium dan pengembangan rudal jarak jauh. Pernyataan ini muncul setelah putaran terbaru negosiasi nuklir antara AS dan Iran ditunda, menunjukkan keretakan besar dalam upaya penyelesaian konflik nuklir yang telah berlangsung lama.
Dalam wawancara dengan Fox News, Rubio menegaskan Iran harus menghentikan dukungan terhadap kelompok teroris, menghentikan bantuan kepada Houthi di Yaman, dan menghentikan pengembangan rudal jarak jauh yang berpotensi membawa hulu ledak nuklir. Ia juga menekankan perlunya penghentian pengayaan uranium. Iran, yang berulang kali menyatakan tidak akan menghentikan program rudal atau pengayaan uraniumnya, menganggap pengayaan uranium sebagai haknya berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Teheran juga membantah ambisi untuk menciptakan bom atom.

Penundaan putaran keempat negosiasi nuklir di Roma, Italia, yang dikonfirmasi oleh seorang pejabat senior Iran kepada Reuters, semakin memperkeruh suasana. Pejabat tersebut menyatakan penjadwalan ulang tergantung pada pendekatan AS. Rubio pun menambahkan bahwa Iran harus mengizinkan inspeksi AS terhadap semua fasilitasnya, termasuk fasilitas militer, dan mengimpor uranium yang telah diperkaya untuk kebutuhan energi nuklirnya, bukan memperkayanya sendiri. Ia memperingatkan bahwa kemampuan Iran untuk memperkaya uranium hingga tingkat tinggi dapat dengan cepat digunakan untuk membuat senjata nuklir. Pernyataan Rubio ini menjadi sorotan tajam di tengah ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.