Internationalmedia.co.id, Jakarta – Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengeluarkan pernyataan tegas yang meminta pengungsi Suriah untuk kembali ke negara asal mereka. Merz berpendapat bahwa saat ini tidak ada alasan lagi bagi warga Suriah yang melarikan diri dari perang selama 13 tahun untuk mencari suaka di Jerman.
Pernyataan ini, yang dilansir dari AFP dan Al-Arabiya, menjadi sorotan tajam di tengah perdebatan sengit mengenai isu migrasi di Eropa. Merz bahkan mengisyaratkan kemungkinan deportasi bagi mereka yang menolak untuk kembali. "Bagi mereka yang menolak untuk kembali ke negara mereka, tentu saja kami dapat mengusir mereka," tegasnya saat berkunjung ke Husum, Jerman utara.

Komentar pedas ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, menyatakan bahwa potensi kembalinya warga Suriah ke negara asal "sangat terbatas" akibat kerusakan infrastruktur yang parah akibat perang. Pernyataan Merz ini seolah menepis kekhawatiran tersebut dan menekankan pentingnya peran warga Suriah dalam membangun kembali negara mereka.
Merz bahkan mengungkapkan telah mengundang Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, untuk berkunjung ke Jerman guna membahas solusi bersama terkait masalah ini. Ia meyakini bahwa banyak warga Suriah akan kembali dengan sendirinya jika ada jaminan keamanan dan stabilitas di negara mereka.
Seperti diketahui, rezim Bashar al-Assad telah digulingkan pada Desember tahun lalu dan digantikan oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa. Sharaa sendiri telah menyerukan pencabutan sanksi terhadap Suriah dan berjanji bahwa negaranya tidak akan menjadi ancaman bagi negara lain.
Saat ini, diperkirakan sekitar satu juta warga Suriah tinggal di Jerman, sebagian besar melarikan diri dari perang pada tahun 2015 dan 2016. Pernyataan Kanselir Merz ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan mereka di Jerman.

