Close Menu
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
Home ยป Dick Cheney: Sang Arsitek Perang Irak Telah Berpulang
Trending Indonesia

Dick Cheney: Sang Arsitek Perang Irak Telah Berpulang

GunawatiBy Gunawati05-11-2025 - 04.45Tidak ada komentar2 Mins Read1 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Telegram Tumblr Email
Dick Cheney: Sang Arsitek Perang Irak Telah Berpulang
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Internationalmedia.co.id – Dunia politik Amerika Serikat berduka. Dick Cheney, Wakil Presiden AS ke-46 yang menjabat di era Presiden George W. Bush, dikabarkan meninggal dunia pada usia 84 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga kepada sejumlah media di AS, Selasa (4/11/2025), menyebutkan bahwa Cheney menghembuskan nafas terakhirnya akibat komplikasi pneumonia serta penyakit jantung dan pembuluh darah yang dideritanya.

Sosok kontroversial yang dikenal sebagai salah satu wakil presiden paling berpengaruh dalam sejarah AS ini, telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun untuk negara. Kiprahnya meliputi jabatan sebagai Kepala Staf Gedung Putih, Anggota Kongres Wyoming, hingga Menteri Pertahanan.

Dick Cheney: Sang Arsitek Perang Irak Telah Berpulang
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Lahir di Lincoln, Nebraska, pada 30 Januari 1941, Cheney tumbuh besar di Wyoming. Karier politiknya meroket setelah terpilih sebagai anggota DPR pada tahun 1978. Sebelum menjadi wakil presiden, Cheney menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden George H.W. Bush dan memimpin Pentagon selama Perang Teluk 1990-1991.

Namun, nama Cheney paling diingat karena perannya sebagai wakil presiden di era George W. Bush, antara tahun 2001 hingga 2009. Ia dianggap sebagai tokoh kunci di balik keputusan invasi AS ke Irak setelah tragedi 11 September 2001. Ideologi neo-konservatif yang dianutnya memberikan pengaruh besar dalam pengambilan kebijakan strategis negara. Kepergiannya meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah politik AS, terutama terkait kebijakan luar negeri di era Bush.

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Gunawati
Gunawati

kontributor International Media yang berfokus pada peliputan berita dari kawasan Amerika dan Eropa. Ia secara rutin menyajikan analisis mengenai kebijakan luar negeri, isu-isu sosial, dan perkembangan politik di negara-negara Barat.

Related Posts

Kejutan Diplomatik: AS Siapkan Basis Militer di Damaskus?

07-11-2025 - 12.05

Rahasia di Balik Perbatasan: Ribuan Tentara Korut Bergerak ke Rusia?

07-11-2025 - 09.45

Mengejutkan! Wali Kota New York Terpilih Bentuk Tim Transisi Serba Perempuan

07-11-2025 - 09.30

Kotak Hitam Ungkap Misteri Jatuhnya Pesawat Kargo UPS di Kentucky, AS?

07-11-2025 - 09.15

Paus Leo dan Abbas Bertemu Bahas Gaza, Ada Apa?

07-11-2025 - 09.00

Tragedi di Louisville: Pesawat Kargo UPS Hancur, Belasan Nyawa Melayang

07-11-2025 - 07.05
Leave A Reply Cancel Reply

Internationalmedia.co.id
  • Privacy
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Tentang

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.