Internationalmedia.co.id – News melaporkan, Donald Trump, Presiden AS terpilih, mengungkapkan kekesalannya terkait rencana pengibaran bendera Amerika Serikat setengah tiang saat pelantikannya. Kejadian ini bertepatan dengan masa berkabung nasional atas meninggalnya Presiden Jimmy Carter. Trump, melalui akun Truth Social-nya, menuduh Partai Demokrat sengaja memanfaatkan momen ini.
Pernyataan Trump yang kontroversial ini muncul setelah Presiden Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang selama 30 hari sejak wafatnya Carter pada 29 Desember lalu. Tradisi ini memang lazim dilakukan sebagai penghormatan atas meninggalnya seorang Presiden AS. Meskipun Trump berencana menghadiri upacara peringatan Carter pada 9 Januari, ia tetap mempertanyakan keputusan tersebut.

"Partai Demokrat sangat ‘senang’ dengan kemungkinan Bendera Amerika kita yang megah akan dikibarkan ‘setengah tiang’ selama Pelantikan saya," tulis Trump. Ia menambahkan bahwa menurutnya, kegembiraan Demokrat atas hal ini menunjukkan kurangnya kecintaan mereka terhadap Amerika Serikat. "Mereka pikir ini hebat, dan sangat senang karenanya karena, pada kenyataannya, mereka tidak mencintai Negara kita, mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri," tegasnya.
Trump menekankan bahwa ini merupakan kali pertama bendera AS dikibarkan setengah tiang pada hari pelantikan seorang Presiden. Ia menambahkan, "Tidak seorang pun ingin melihat ini, dan tidak ada warga Amerika yang senang karenanya. Mari kita lihat bagaimana hasilnya," katanya.
Menanggapi hal ini, Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyatakan bahwa Gedung Putih tidak berencana untuk meninjau kembali kebijakan pengibaran bendera setengah tiang tersebut. Pernyataan ini semakin memperkeruh suasana menjelang pelantikan Trump. Apakah kontroversi ini akan berdampak pada jalannya pelantikan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.