Internationalmedia.co.id melaporkan, Hamas menetapkan syarat tegas untuk memulai negosiasi: pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Blokade yang diberlakukan Israel sejak 2 Maret lalu menjadi penghalang utama, menurut pejabat senior Hamas, Basem Naim. Pernyataan Naim, yang dikutip AFP Jumat (16/5/2025), menekankan bahwa masuknya bantuan merupakan prasyarat minimal terciptanya iklim negosiasi yang konstruktif.
Naim bahkan menyinggung peran Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, mengatakan pemerintah AS memiliki kapasitas untuk memastikan terpenuhinya kewajiban kemanusiaan ini. Pernyataan ini muncul setelah rentetan serangan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil Gaza.

Serangan brutal Kamis (15/5) menghantam berbagai wilayah Gaza, menewaskan sedikitnya 50 orang menurut badan pertahanan sipil Gaza. Mahmud Bassal, juru bicara badan tersebut, mengungkapkan sedikitnya 13 korban ditemukan tertimbun reruntuhan di Khan Younis. Serangan-serangan lainnya tersebar di berbagai lokasi, menambah jumlah korban tewas menjadi 50 orang. Serangan ini semakin memperumit situasi kemanusiaan di Gaza dan memperkuat tuntutan Hamas akan akses bantuan segera.