Berita duka kembali datang dari Gaza. Internationalmedia.co.id melaporkan, serangan udara Israel yang brutal telah menewaskan sedikitnya 36 warga sipil Palestina. Kekejaman ini tak hanya merenggut nyawa, namun juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Salah satu serangan udara menghancurkan sebuah rumah keluarga di Gaza, menewaskan seluruh penghuninya; sepasang suami istri dan empat anak mereka. Nidal al-Sarafiti, kerabat keluarga korban, menggambarkan kejadian mengerikan tersebut sebagai "kehancuran yang tak menyisakan siapa pun." Ia menceritakan, serangan terjadi saat keluarga tersebut sedang tertidur lelap.

Di lokasi lain, sembilan orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara di bekas kantor polisi di wilayah Jabalia, Gaza utara. Sebuah pernyataan dari rumah sakit setempat menggambarkan kepanikan yang melanda warga. Abdel Qader Sabah, seorang warga Gaza, menceritakan betapa dahsyatnya ledakan tersebut hingga membuat warga berlarian panik.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut menyasar "pusat komando dan kendali" Hamas di Jabalia. Mereka menyebut lokasi tersebut digunakan untuk merencanakan serangan terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF. Namun, klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen dan belum ada keterangan resmi mengenai jumlah korban sipil yang sebenarnya. Kejadian ini kembali memicu kecaman internasional atas tindakan Israel di Gaza.