Lebih dari 400 orang ditangkap di London terkait aksi demonstrasi dukungan terhadap Palestine Action. Internationalmedia.co.id melaporkan, penangkapan massal ini terjadi Sabtu malam di depan gedung Parlemen Inggris. Kepolisian Metropolitan London menyatakan penangkapan tersebut terkait dukungan terhadap organisasi yang telah dilarang berdasarkan Undang-Undang Terorisme Inggris tahun 2000.
Demonstran membawa poster-poster berisi dukungan untuk Palestine Action, dengan slogan seperti "Saya menentang genosida. Saya mendukung Palestine Action." Kepolisian menegaskan tidak akan ragu menindak tegas siapa pun yang secara terang-terangan mendukung kelompok tersebut. Seorang juru bicara kepolisian menyatakan bahwa mayoritas penangkapan dilakukan karena mendukung organisasi terlarang.

Bentrokan pun terjadi antara petugas dan demonstran yang berusaha menghalangi penangkapan. Lebih dari 25 orang tambahan ditangkap karena menyerang petugas dan pelanggaran ketertiban umum lainnya. Wakil Asisten Komisaris Claire Smart melaporkan petugas mengalami pelecehan fisik yang tak tertahankan, termasuk dipukul, ditendang, dan diludahi.
Meskipun demikian, sejumlah demonstran seperti Polly Smith (74), seorang pensiunan, dan Nigel (62), seorang CEO perusahaan daur ulang, menyatakan penangkapan tersebut tidak adil dan larangan terhadap Palestine Action harus dicabut. Mereka berpendapat pemerintah seharusnya fokus menghentikan genosida, bukannya membungkam para pengunjuk rasa.
Larangan terhadap Palestine Action sendiri dipicu oleh aksi vandalisme yang menyebabkan kerugian sekitar £7 juta ($10 juta). Langkah ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk PBB, Amnesty International, dan Greenpeace, yang menilai larangan tersebut sebagai pelanggaran kebebasan berbicara. Lebih dari 800 orang telah ditangkap sebelumnya terkait kasus ini, dengan 138 orang didakwa dan terancam hukuman hingga 14 tahun penjara.

