Saturday, 27 April 2024

Search

Saturday, 27 April 2024

Search

PT LCK Global Kedaton Gunakan Laba 2022 Untuk Dana Cadangan Dan Modal Kerja

RUPST PT LCK Global Kedaton: (Ki-ka) Presiden Komisaris Dato’ Simon Lim Chin Kim, Presiden Direktur Lim Kah Hock, Direktur Ruben Partogi, Komisaris Independen Sungkana dan Komisaris Kenny Lim berfoto bersama usai acara RUPST PT LCK Global Kedaton Tbk, di Jakarta, Rabu (7/6).

JAKARTA –  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT LCK Global Kedaton Tbk  menyetujui penggunaan Laba Perseroan untuk tahun buku 2022 senilai Rp710.898.614 untuk sejumlah kebutuhan. Pertama,  Rp100.000.000 digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan. Kedua, Rp610.898.614 digunakan untuk modal kerja Perseroan dan dicatat sebagai laba ditahan.

“RUPST juga menyetujui atas penetapan honorarium dan/atau tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris maksimal sebesar Rp500.000.000 dan menyetujui memberikan kuasa wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi, termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan,” kata Direktur PT LCK Global Kedaton, Ruben Partogi, dalam public expose di kantor perseroan, Kompleks Perkantoran Cempaka Mas,  Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih, Jakarta,  Rabu (7/6) sore.

Hadir dalam acara public expose ini  Presiden Komisaris  Dato’ Simon Lim Chin Kim, Komisaris Kenny Lim,  Presiden Direktur Lim Kah Hock dan  Komisaris Independen Sungkana. 

Ruben menyebutkan, pendapatan Perseroan tahun 2022 sebesar  Rp29.316.490.133, mengalami penurunan 35,85% jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp45.700.880.268. “Hal ini disebabkan Pihak Pemberi Kerja memfokuskan kepada pekerjaan pemeliharaan atas Tower Tower yang sudah ada,” ujar Ruben.

KI-KA:  Direktur Ruben Partogi, Direktur Ruben Partogi, Presiden Komisaris  Dato’ Simon Lim Chin Kim,  Komisaris Kenny Lim   dan Komisaris Independen Sungkana.

Beban pokok pendapatan tahun 2022 juga mengalami penurunan sebesar 34,18% di angka  Rp23.739.356.148, dibandingkan tahun 2021 senilai Rp36.0366.055.700.  “Piutang usaha di tahun 2022 senilai Rp35.278.516.036 atau mengalami kenaikan 27,92%, dimana pada tahun 2021 piutang usaha senilai Rp27.578.547.347. Hal ini disebabkan pihak Perseroan mengerjakan penyelesaian pekerjaan pembangunan tower di akhir tahun buku 2022,” tambah Ruben.

Uang muka proyek pada tahun 2022 sebesar Rp92.106.994.897, mengalami penurunan sebesar 4,54% dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp96.483.629.240. Hal ini membuat  Perseroan berkeyakinan untuk pendapatan di tahun buku berikutnya bisa naik sekitar 15 persen dari tahun 2022.

“Sementara nilai liabilitas tahun 2022 dan 2021 masing-masing senilai Rp9.891.118.345 dan Rp11.970.337.380. Artinya mengalami penurunan sebesar 17,37%. Hal  ini dikarenakan adanya peyelesaian pekerjaan sesuai dengan schedule yang telah ditentukan,” tutur Ruben.

Ruben menambahkan, saat ini layanan internet telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat di era digital. Kondisi ini yang turut mengangkat industri telekomunikasi, termasuk dari sisi penyediaan infrastruktur menara/pembangunan.

“Prospek bisnis menara juga akan terpoles dengan langkah fiberisasi sejalan dengan perkembangan teknologi 5G. Penggunaan fiber optik yang terus meningkat tidak akan menyurutkan permintaan menara. Sebaliknya, fiberisasi akan mendorong perusahaan untuk membangun infrastruktur baru agar bisa menampung teknologi baru di dunia telekomunikasi,”  ujar Ruben.

Lebih jauh ia mengatakan, fiberisasi jaringan tetap membutuhkan tower. Dari sisi permintaan teknologi sangat besar, namun infrastruktur (telekomunikasi di Indonesia) masih kurang. Sehingga tetap dibutuhkan ekspansi perusahaan tower ini. Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan fiber optic akan mendorong juga pembangunan tower.

Dengan semua kegiatan tersebut di atas, Perseroan berkeyakinan sebagai sub contractor mampu ikut serta melakukan dan menyokong kegiatan ini semua. Perseroan juga sudah menyiapkan langkah-langkah seperti  menyiapkan tenaga yang berkualitas yang mengikuti perkembangan teknologi jasa konstruksi telekomunikasi yang berlaku,  meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang ada dengan mengikutsertakan tim pekerja dalam berbagai training kemampuan dan keterampilan dalam skala kegiatan konstruksi jasa telekomunikasi, dan lain-lain.

Sementara Presiden Direktur Lim Kah Hock mengatakan prospek bisnis di Indonesia ke depan sangatlah bagus bagi Perseroan, terutama dari segi ekonomi, politik dan juga GDP.

“Kebetulan kami bergerak di bidang telekomunikasi, maka juga menyangkut internet. Sekarang kalau kita melihat, arahnya ke AI (artificial intelligence). Untuk implementasi dari AI butuh jaringan internet yang sangat bagus. Ini secara tidak langsung mempengaruhi penggunaan tower, jaringan yang lebih bagus. Prospeknya, semua negara akan mengarah ke sana,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui,  ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan asal Malaysia ini banyak berkaitan dengan kegiatan Jasa Konstruksi Telekomunikasi, di antaranya  Micro MCP,   Macro Greenfield,  Lisence (IMB),   Final Land Rent,  Sitac,  Survey, Strengthening,  Radio Installation,  Collocation,  Macro Rooftop,  DAS,  Maintenance Service dan Optical Cable.

Sejak tahun 2020 sampai dengan 2022 Perseroan telah menjalin kerja sama dengan pihak TP antara lain PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBS),  PT Lasmana Swasti Prashida (LSP), PT  Triview Geospital Mandiri (Triview) dan  Fiberhome Technologies Indonesia.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media