Friday, 26 April 2024

Search

Friday, 26 April 2024

Search

PINTI Jakarta Gelar Peringatan Hari Ibu dan Winter Solstice Bertajuk Cinta dan Bakti Lintas Generasi

KA-KI : Li Yong Qin, Shen Shui Lian, Chen Li Li, Metta Agustina, Zheng Jin Ying, Deti, Maria, Retty Ratnawati, Teddy Sugianto, perwakilan Komnas Perempuan dan DPPAPP.

JAKARTA—Pengurus PINTI (Perempuan Indonesia Tionghoa) Jakarta, Kamis (22/12) lalu menyelenggarakan peringatan Hari Ibu dan perayaan Winter Solstice di kantor Perhimpunan INTI Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kegiatan bertajuk Cinta dan Bakti Lintas Generasi ini merupakan kerja sama antara PINTI Jakarta dengan Komnas Perempuan.

         Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin hadir dalam acara tersebut. Pimpinan Departemen Umum Komnas Perempuan Deti dan anggota lainnya.

Nancy Wijaya berfoto bersama para pengurus PINTI.

Acara ini juga dihadiri perwakilan dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) Provinsi DKI Jakarta Adianto Nugroho dan Jacob Wilbert, Ketua Umum Perhimpunan INTI Teddy Sugianto, Penasehat PINTI Tjang Irma Tjahyadi, Nancy Widjaja, instruktur PINTI Lisa Tanjung, Ketua PINTI Pusat Metta Agustina, MARS.

         Dalam acara ini, keynote speaker Komisioner Komnas Perempuan Dr.dr.Retty Ratnawati  mengungkapkan perbedaan tentang gap antar generasi dan ageisme (jenis diskriminasi yang melibatkan prasangka terhadap orang-orang berdasarkan usia mereka). Diskriminasi, apapun bentuknya juga merupakan kekerasan yang harus dihindari.

Di Indonesia, diskriminasi usia lebih umum terjadi di kalangan perempuan karena gambaran sosial yang stereotip dan kurangnya informasi tentang hal ini. Dr Retty mengaku sangat bersemangat untuk mengedukasi masyarakat melalui talkshow tersebut.

Tiga generasi yang hidup dalam satu atap, nenek (paling kiri), ibu (paling kanan), cucu perempuan (kedua dari kanan) berfoto bersama Dr. Retty Ratnawati.

Ketua PINTI Jakarta sekaligus ketua panitia kegiatan Widiawaty juga menyampaikan harapannya agar kedepannya kita dapat menghilangkan diskriminasi usia dan mengurangi kesenjangan generasi antara orang tua dan anak.

         PINTI menghilangkan diskriminasi usia melalui partisipasi orang tua, paruh baya dan muda dalam paduan suara.

Pembicara Dr Retty Ratnawaty memuji Kelompok Tari PINTI yang memiliki sesepuh berusia 76 tahun, Li Su Zhu yang masih penuh vitalitas dan tidak kalah dengan anak muda.

Gadis penari Sirih Kuning berusia 14 tahun ini sangat beruntung, ibu dan neneknya membantunya mendandani dan mengenakan pakaian tari. Sehingga ia bisa membawakan tarian dengan percaya diri.

Tiga generasi hidup dalam satu atap tanpa ada jeda generasi. Paduan Suara PINTI dan PINTI Jakarta menampilkan tarian Sirih Kuning.

Selain itu juga ditampilkan demo rias kecantikan dan pemberian bunga kepada para ibu yang menambah semarak acara. idn/din

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media