Saturday, 27 April 2024

Search

Saturday, 27 April 2024

Search

Penyanyi Pro-Junta Militer Myanmar Tewas Ditembak

YANGON – Seorang penyanyi pro-junta militer Myanmar tewas di Rumah Sakit Yangon, sepekan usai ditembak.

Penyanyi perempuan Myanmar, Lily Naing Kyaw, tewas pada Selasa (6/6), setelah sebelumnya ditembak oleh pihak yang dituduh anti-junta militer Myanmar.

Kematiannya pun mengejutkan para pendukung junta militer, termasuk selebritis yang bekerja untuk media pro-junta.

Ketakutan pun melanda para pendukung rezim junta militer, karena pembunuhan Kyaw merupakan yang terbaru dari sejumlah pembunuhan para pendukung junta yang memiliki profil tinggi.

Sebelum, Kyaw, pendukung junta militer, Tint Lwin, ditembak di kepala saat berada di toko di Yangon.

Kyaw yang berusia 58 tahun, dikenal dekat dengan pemimpin junta militer yang berkuasa setelah melakukan kudeta pada 2021.

Kyaw pun dituduh sebagai informan bagi junta militer Myanmar.

Dikutip dari BBC, Kamis (8/6), dua orang telah ditangkap dan dituduh sebagai pelaku pembunuhan.

Mereka disebut sebagai bagian dari kelompok gerilya yang menentang junta militer Myanmar.

Beberapa jam setelah penangkapan mereka, dua kerabat dari salah satu pria itu dilaporkan telah dibunuh sebagai pembalasan yang nyata.

Kyaw menjadi target pembunuhan pada 309 Mei malam, ketika memarkirkan mobilnya di luar rumahnya di Yankin, Yangon.

Laporan pertama mengatakan ia telah terbunuh, setelah gambar yang memperlihatkan mukanya menghadap ke bawah saat ia berada di dalam mobil tersebar di media sosial.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, dan koma hingga tewas pada Selasa lalu.

Keluarganya pun mengonfirmasikan tewasnya penyanyi berusia 58 tahun itu.

Junta militer Myanmar mengeluarkan pernyataan yang menyebut insiden tersebut merupakan penembakan tak manusiawi terhadap perempuan tak bersalah.

Sebanyak 17 organisasi pro-junta militer Myanmar mengeluarkan pernyataan mengencam pembunuhan tersebut.

Dua pelaku dilaporkan merupakan anggota Pasukan Satuan Tugas, sebuah kelompok perlawanan bersenjata yang berbasis di Yangon.

Salah satunya, Kaung Zar Ni Hein, bisa diidentifikasikan melalui rekaman CCTV.

Sedangkan pelaku lainnya diketahui sebagai Kyaw Thura.

Para pelaku saat ini tengah ditahan menunggu persidangan, dan pihak junta militer mengeklaim mereka telah mengaku.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media