Internationalmedia.co.id melaporkan sebuah fakta mengejutkan terkait penembakan calon presiden (capres) Kolombia, Miguel Uribe. Presiden Gustavo Petro mengungkapkan adanya pengurangan drastis jumlah tim pengamanan Uribe tepat di hari kejadian. Dari tujuh orang pengawal, jumlahnya menyusut menjadi hanya tiga orang saat peristiwa penembakan terjadi. Petro mendesak agar kejanggalan ini segera diusut tuntas.
"Jumlah pengawal Senator Uribe secara misterius dikurangi dari tujuh menjadi tiga orang pada hari penyerangan," ungkap Petro, seperti dikutip internationalmedia.co.id dari AFP. Insiden penembakan itu sendiri terjadi pada Sabtu (7/6) di Bogota, saat Uribe tengah berkampanye. Ia ditembak dua kali di kepala dari jarak dekat oleh seorang pelaku berusia 15 tahun.

Pengacara Uribe, Victor Mosquera, tak tinggal diam. Ia telah mengajukan pengaduan pidana kepada Unit Perlindungan UNP, lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan tokoh-tokoh penting dan berisiko tinggi. Mosquera juga mengaku telah mengajukan lebih dari 20 permintaan peningkatan keamanan untuk kliennya sepanjang tahun ini. Ia mendesak penyelidikan menyeluruh atas dugaan kelalaian negara dalam peristiwa ini.
Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menyatakan bahwa otoritas tengah menyelidiki berbagai kemungkinan motif di balik serangan tersebut. "Mungkin ini sebuah pesan," ujarnya kepada partai konservatif yang diusung Uribe. Misteri di balik pengurangan tim pengamanan dan motif penembakan ini pun menjadi sorotan utama dan tengah menjadi fokus penyelidikan pihak berwenang Kolombia.