Internationalmedia.co.id melaporkan, asap hitam kembali membumbung dari cerobong Kapel Sistina, Vatikan, Kamis (8/5). Ini artinya, para kardinal masih belum mencapai kesepakatan dalam pemilihan Paus baru. Ribuan pasang mata tertuju pada Lapangan Santo Petrus, menanti tanda dari balik asap misterius tersebut.
Hari kedua konklaf berlangsung tanpa hasil. Seperti hari sebelumnya, Rabu (7/5), asap hitam menandakan kegagalan para kardinal mencapai mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Proses pemilihan yang berlangsung di dalam Kapel Sistina berlangsung tertutup rapat, mencegah kebocoran informasi. Hanya asap berwarna yang memberi petunjuk: hitam untuk kegagalan, putih untuk keberhasilan.

Proses pemilihan Paus memang tak selalu singkat. Pemilihan pada 2005 dan 2013 tuntas dalam dua hari. Namun, sejarah mencatat konklaf yang berlangsung hingga lima hari, bahkan ada yang mencapai hampir tiga tahun, antara November 1268 dan September 1271.
Konklaf 2025 sendiri tercatat sebagai yang terbesar dan paling internasional, melibatkan kardinal dari sekitar 70 negara—banyak di antaranya belum saling mengenal. Proses ini menyimpan teka-teki hingga asap putih muncul dan mengungkap identitas Paus selanjutnya.