Internationalmedia.co.id – News melaporkan sebuah peristiwa mengejutkan yang terjadi di Bangkok, Thailand. Lim Kimya, mantan anggota parlemen oposisi Kamboja, ditemukan tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal. Peristiwa ini terjadi di dekat kawasan wisata populer Khao San Road. Polisi Thailand saat ini tengah memburu pelaku dan menyelidiki motif di balik pembunuhan tersebut.
Informasi yang dihimpun internationalmedia.co.id dari berbagai sumber menyebutkan, Lim Kimya ditembak saat tiba di Bangkok dari Siem Reap, Kamboja. Ia menggunakan bus dan ditemani istri berkewarganegaraan Prancis serta seorang pamannya. Seorang jurnalis foto AFP bahkan menyaksikan langsung adanya bercak darah di lokasi kejadian. Pihak kepolisian Thailand telah mengkonfirmasi kematian seorang warga negara Kamboja, namun belum secara resmi mengungkap identitas korban.

"Kami sedang menyelidiki motifnya dan akan memberikan informasi lebih lanjut nanti," ujar pihak kepolisian kepada AFP. Beberapa media lokal Thailand melaporkan bahwa pelaku menggunakan sepeda motor dan langsung kabur setelah melakukan penembakan.
Kematian Lim Kimya terjadi bertepatan dengan pernyataan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. Hun Sen baru-baru ini menyerukan UU baru yang akan melabeli siapapun yang mencoba menggulingkan pemerintahan putranya, Hun Manet, sebagai "teroris". Hun Sen sendiri telah menyerahkan kekuasaan kepada putranya pada tahun 2023.
Lim Kimya merupakan sosok penting dalam kancah politik Kamboja. Ia terpilih sebagai anggota parlemen oposisi pada tahun 2013, saat Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) nyaris mengalahkan partai yang berkuasa di bawah kepemimpinan Hun Sen. Namun, CNRP dibubarkan pada tahun 2017, dan banyak politisi oposisi, termasuk Lim Kimya, dilarang berpolitik.
Meskipun memiliki kewarganegaraan Prancis, Lim Kimya memilih untuk tetap tinggal di Kamboja dan menolak bergabung dengan puluhan anggota parlemen lain yang memilih mengungsi ke luar negeri setelah penahanan Presiden CNRP, Kem Sokha, pada tahun 2017. Kepada AFP, Lim Kimya pernah menyatakan, "Saya tidak akan pernah menyerah pada politik." Kematian misteriusnya kini menjadi sorotan dan menimbulkan berbagai spekulasi. Investigasi lebih lanjut dari pihak berwajib sangat dinantikan untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini.