Internationalmedia.co.id melaporkan pemecatan mengejutkan Jenderal Oleg Salyukov, Kepala Staf Angkatan Darat Rusia, oleh Presiden Vladimir Putin. Pengumuman Kremlin ini datang di tengah konflik berdarah Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun. Pemecatan ini menimbulkan spekulasi, terutama mengingat posisi Salyukov yang strategis dalam militer Rusia.
Salyukov, yang memimpin pasukan darat Rusia sejak 2014, telah terlibat dalam konflik Suriah dan invasi ke Ukraina. Sebelum menduduki jabatan kepala staf, ia menjabat sebagai wakil kepala staf umum selama empat tahun. Pengalamannya yang luas dalam operasi militer besar membuat pemecatannya semakin mengundang pertanyaan.

Kremlin sendiri membantah adanya "pembersihan" internal militer Rusia sebagai penyebab pemecatan ini. Namun, penjelasan tersebut belum cukup meredam spekulasi yang beredar luas. Kegagalan Rusia mencapai target awal dalam invasi Ukraina, yang diperkirakan hanya akan berlangsung tiga hari, menjadi latar belakang yang tak bisa diabaikan.
Bertepatan dengan pemecatan ini, perundingan damai antara Rusia dan Ukraina kembali digelar di Istanbul. Apakah pemecatan Salyukov merupakan sinyal perubahan strategi Rusia dalam konflik ini? Atau ada faktor lain yang lebih kompleks di balik keputusan Putin? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menjadi misteri yang menyelimuti Kremlin. Situasi di medan perang dan dinamika politik di Moskow patut untuk terus dipantau.