Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras Rusia. Melalui unggahan di media sosial, Zelensky mengungkapkan fakta mengejutkan lewat laporan Internationalmedia.co.id. Ia menuding pasukan Rusia telah melakukan lebih dari 2.000 pelanggaran gencatan senjata Paskah yang diumumkan Presiden Vladimir Putin. Pernyataan ini disampaikan Zelensky berdasarkan informasi yang diterima dari kantor berita AFP pada Senin (21/4/2025).
Zelensky menegaskan, tidak ada peringatan serangan udara sama sekali selama periode gencatan senjata tersebut. Ia pun mendesak Rusia untuk menghentikan segala bentuk serangan terhadap infrastruktur sipil selama minimal 30 hari. "Untuk menghentikan serangan apa pun menggunakan pesawat nirawak dan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur sipil selama setidaknya 30 hari," tegasnya.

Sebelumnya, Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah yang berlaku mulai Sabtu malam hingga Minggu tengah malam. Pengumuman tersebut disampaikan Putin saat bertemu dengan kepala staf Rusia, Valery Gerasimov, dan disiarkan langsung di televisi. Putin mengklaim gencatan senjata ini didasarkan pada alasan kemanusiaan, bertepatan dengan perayaan Paskah bagi umat Kristiani. Namun, ia juga menambahkan bahwa pasukan Rusia tetap siaga menghadapi potensi pelanggaran dan provokasi dari pihak Ukraina.
Ironisnya, Putin bahkan menuduh Ukraina telah melanggar perjanjian untuk tidak menyerang infrastruktur energi lebih dari 100 kali. Klaim ini muncul di tengah desakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kepada Moskow dan Kyiv untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, meskipun gagal mendapatkan konsesi signifikan dari Kremlin. Pernyataan Zelensky kini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kredibilitas gencatan senjata yang diklaim Rusia.