Internationalmedia.co.id melaporkan, Liga Arab menegaskan bahwa impian perdamaian di Timur Tengah akan tetap menjadi mimpi jika Israel tak menghentikan agresi militernya. Dalam sebuah resolusi yang disahkan Kamis lalu, dan diusulkan oleh Mesir dan Arab Saudi, Liga Arab menyatakan bahwa konflik Palestina dan aksi-aksi permusuhan Israel menjadi penghalang utama perdamaian kawasan. Berita ini disampaikan kantor berita AFP pada Sabtu (6/9/2025).
Resolusi tersebut muncul di tengah meningkatnya serangan militer Israel di Gaza, dan pernyataan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang menyerukan aneksasi sebagian besar Tepi Barat. Hal ini, menurut Liga Arab, menunjukkan bahwa koeksistensi damai di Timur Tengah mustahil selama pendudukan Israel atas wilayah Arab terus berlanjut, atau bahkan ada ancaman pendudukan dan aneksasi lebih lanjut.

Meskipun Mesir dan Yordania telah berdamai dengan Israel, dan beberapa negara Arab lainnya menormalisasi hubungan melalui Perjanjian Abraham, perundingan normalisasi dengan Arab Saudi terhenti pasca serangan Hamas Oktober 2023. Liga Arab menekankan bahwa solusi damai harus berdasarkan solusi dua negara dan Inisiatif Perdamaian Arab 2002, yang menawarkan normalisasi hubungan dengan syarat penarikan penuh Israel dari wilayah yang didudukinya sejak 1967. Pernyataan tegas ini menjadi sinyal kuat bagi dunia internasional terkait posisi Liga Arab dalam konflik Timur Tengah yang berkepanjangan.

