Thursday, 02 May 2024

Search

Thursday, 02 May 2024

Search

AS Kembali Veto Rancangan Resolusi Gencatan Senjata di Jalur Gaza

NEW YORK(IM) – Amerika Serikat (AS) kembali memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai perang Israel-Hamas. 

Veto tersebut menghalangi permintaan gencatan senjata kemanusiaan segera dan malah mendorong badan beranggotakan 15 negara tersebut untuk menyerukan gencatan senjata sementara terkait dengan pembebasan sandera oleh Hamas.
Tiga belas anggota dewan memberikan suara mendukung rancangan undang-undang yang disusun Aljazair, sementara Inggris abstain. 

Ini merupakan veto ketiga Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober. AS juga menggunakan hak vetonya untuk memblokir amandemen rancangan resolusi pada bulan Desember.

“Pemungutan suara yang mendukung rancangan resolusi ini merupakan dukungan terhadap hak hidup warga Palestina. Sebaliknya, pemungutan suara yang menentang rancangan resolusi ini menyiratkan dukungan terhadap kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang menimpa mereka,” kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, kepada dewan sebelum pemungutan suara, dilansir Reuters, Rabu (21/2).


Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memberi isyarat pada hari Sabtu bahwa AS akan memveto rancangan resolusi tersebut karena khawatir akan membahayakan perundingan antara AS, Mesir, Israel dan Qatar yang berupaya menengahi jeda perang dan pembebasan sandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

“Menuntut gencatan senjata segera dan tanpa syarat tanpa kesepakatan yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian yang bertahan lama. Sebaliknya, hal itu bisa memperpanjang pertempuran antara Hamas dan Israel,” kata Thomas-Greenfield kepada dewan menjelang pemungutan suara.

Resolusi yang dirancang Aljazair yang diveto oleh AS tidak mengaitkan gencatan senjata dengan pembebasan sandera. Mereka secara terpisah menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat.

“Pesan yang diberikan hari ini kepada Israel dengan hak veto ini adalah bahwa mereka dapat terus lolos dari pembunuhan,” kata utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, kepada dewan.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan ‘kata gencatan senjata’ yang disebutkan “seolah-olah itu adalah sebuah solusi ajaib, sebuah solusi ajaib untuk semua masalah di kawasan ini.”

“Gencatan senjata mencapai satu hal dan hanya satu hal – kelangsungan hidup Hamas,” kata Erdan kepada dewan.

“Gencatan senjata adalah hukuman mati bagi lebih banyak warga Israel dan Gaza,” kata Erdan.
AS kini telah mengusulkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata sementara dalam perang Israel-Hamas dan menentang serangan darat besar-besaran yang dilakukan sekutunya Israel di Rafah, menurut teks yang dilihat oleh Reuters pada hari Senin. Dikatakan pihak AS berencana memberikan waktu untuk negosiasi dan tidak akan terburu-buru melakukan pemungutan suara.

Hingga saat ini, AS menolak kata gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB terkait perang Israel-Hamas, namun teks yang disampaikan AS mencerminkan bahasa yang Presiden Joe Biden gunakan pekan lalu dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Rancangan resolusi AS akan membuat Dewan Keamanan “menggarisbawahi dukungannya terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera, dan seruan untuk menghilangkan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.”

Ini adalah kedua kalinya sejak 7 Oktober Washington mengusulkan resolusi Dewan Keamanan mengenai Gaza. Rusia dan Tiongkok memveto upaya pertamanya pada akhir Oktober.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media