Saturday, 27 April 2024

Search

Saturday, 27 April 2024

Search

Warga Tetap Dirikan Tenda Dekat JIS Sampai Bisa Tinggal di Kampung Susun Bayam

Tenda warga Kampung Bayam yang berlokasi di Jalan Sunter Permai Jaya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka terpaksa mendirikan tenda sejak November 2022 sambil menunggu pemberian Kampung Susun Bayam oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

JAKARTA- Warga Kampung Bayam akan tetap bertahan di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS) sampai mendapatkan hunian di Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara.

Meski sudah diberi peringatan oleh Kelurahan Papanggo untuk membongkar tenda demi berlangsungnya Piala Dunia U-17 pada November 2023, warga akan tetap tinggal di sana. Namun, mereka akan bergeser ke titik lain yang tidak mengganggu pembangunan trotoar di sana.

“Kalau memang awalnya buat apartemen, tidak buat warga Kampung Bayam, ya enggak usah pakai verifikasi, enggak usah pakai SK Gubernur, enggak usah dikocok (hunian),” kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Minawati, Rabu (20/9).

“Mereka juga enggak akan menuntut itu. Kami akan pindah masing-masing. Tapi, kan karena memang dari awalnya sudah dijanjikan, memang itu khusus mereka. Jadi mereka sampai titik darah penghabisan, mereka pengin haknya mereka dapat,” imbuh dia.

Hal senada juga disampaikan warga Kampung Bayam yang bertahan dengan mendirikan tenda bernama Agus Riyanto (42). Mewakili rekan seperjuangannya, Agus memastikan bahwa warga Kampung Bayam akan tetap mendirikan tenda meski harus berpindah-pindah titik sampai mendapatkan hunian KSB. “Betul sekali (bertahan mendirikan tenda sampai dapat hunian KSB). Kalau terjadi pembongkaran (tenda), mungkin bergeser,” tegas Agus.

Lebih lanjut, Minawati meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka ruang diskusi dengan warga Kampung Bayam. Pasalnya, sepanjang kepemimpinan Heru Budi Hartono menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, belum pernah ada komunikasi dua arah. “Belum, tidak ada. Semenjak Pak Anies lengser ya, kalau dulu pas sebelum Pak Anies lengser itu ada diskusi dua arah. Setelah dia, putus, enggak ada diskusi dua arah,” tutur Minawati.

“Adanya cuma satu arah. Mereka saja punya pendapat, punya pikiran, ya mereka doang, enggak tanya ke kami, ini maunya apa, ini maunya bagaimana. Itu enggak ada,” imbuh dia.

Untuk diketahui, Lurah Papanggo, Tomi Haryono meminta warga Kampung Bayam untuk membongkar tenda secara mandiri karena di sana akan dibangun trotoar. Tomi tidak menampik bahwa pembangunan trotoar berkaitan dengan perhelatan Piala Dunia U-17 pada November 2023, mengingat JIS merupakan salah satu lokasi pertandingan.

Dalam surat imbauan kepada warga Kampung Bayam, Tomi memperingatkan, jika warga tidak mengindahkan imbauan pembongkaran mandiri, maka akan dilakukan penertiban terpadu oleh aparat.

Tomi juga mengingatkan bahwa segala risiko dan kerugian akibat penertiban tenda oleh aparat menjadi tanggung jawab warga Kampung Bayam.

Sebagai informasi, warga Kampung Bayam tergusur dari kediaman mereka imbas pembebasan lahan proyek JIS. Warga sudah tinggal di tenda sejak November 2022. Mereka mengaku tidak sanggup membayar kontrakan dan menolak untuk pindah ke Rusunawa Nagrak. Warga Kampung Bayam sejatinya merupakan penghuni Kampung Susun Bayam (KSB). Namun, KSB masih belum bisa dihuni hingga saat ini karena persoalan lahan. Lahan tempat berdirinya KSB merupakan aset Pemprov DKI, sedangkan KSB dibangun oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media