Internationalmedia.co.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat pernyataan kontroversial dengan mengusulkan agar NATO mempertimbangkan mengeluarkan Spanyol dari keanggotaannya. Usulan ini muncul di tengah perselisihan terkait anggaran militer Spanyol yang dianggap belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh aliansi tersebut.
Menurut laporan Reuters, Jumat (10/10/2025), Trump menyoroti komitmen anggaran militer Spanyol yang dianggap tertinggal dibandingkan negara-negara NATO lainnya. Sebelumnya, negara-negara anggota NATO telah menyepakati peningkatan anggaran militer hingga 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sebuah target yang didorong oleh Trump agar negara-negara Eropa lebih banyak berinvestasi dalam pertahanan mereka.

Namun, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menolak berkomitmen pada target 5 persen tersebut, dengan alasan bahwa target tersebut tidak sesuai dengan visi Spanyol sebagai negara yang mengutamakan kesejahteraan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Finlandia, Alexander Stubb, di Gedung Putih, Trump mendesak para pemimpin Eropa untuk membujuk Spanyol agar meningkatkan komitmennya terhadap NATO. "Kalian harus mulai berbicara dengan Spanyol," ujar Trump kepada Stubb, Kamis (9/10) waktu setempat. "Hubungi mereka dan cari tahu mengapa mereka tertinggal. Mungkin kalian harus menyingkirkan mereka dari NATO, terus terang saja."
Menanggapi pernyataan Trump, seorang sumber dari pemerintah Spanyol menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap NATO dan meminta semua pihak untuk tetap tenang. Sumber tersebut menegaskan bahwa Spanyol adalah anggota penuh NATO dan telah memenuhi target kemampuannya, sama seperti Amerika Serikat.
Spanyol bergabung dengan NATO pada tahun 1982. Aliansi pertahanan kolektif yang beranggotakan 32 negara ini menjadi semakin penting sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, yang memicu perang darat paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.

