Berita mengejutkan datang dari Timur Tengah. Internationalmedia.co.id melaporkan bahwa serangan besar-besaran yang diduga dilakukan Israel telah menewaskan sejumlah tokoh penting militer Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri. Kabar duka ini diumumkan oleh televisi pemerintah Iran pada Jumat (13/6).
Insiden ini memicu ketegangan internasional. Pemerintah Iran bersumpah akan membalas serangan tersebut dengan keras. Seorang pejabat keamanan Iran yang tak disebutkan namanya, menyatakan bahwa respons terhadap aksi militer Israel akan tegas dan tanpa kompromi. Meskipun demikian, detail serangan balasan masih dalam pembahasan tingkat tinggi.

Ledakan dahsyat mengguncang beberapa kota di Iran, termasuk Teheran. Laporan menyebutkan bahwa fasilitas pengayaan uranium di Natanz juga menjadi sasaran. Selain Jenderal Bagheri, Kepala Korps Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, juga dikabarkan tewas. Tragisnya, beberapa anak-anak menjadi korban serangan yang mengenai area pemukiman di Teheran.
Pihak Israel, melalui seorang pejabat militer anonim, mengklaim telah menyerang puluhan target nuklir dan militer di Iran, termasuk fasilitas di Natanz. Pejabat tersebut bahkan menyatakan Iran memiliki cukup material untuk membuat 15 bom nuklir dalam beberapa hari. Laporan media pemerintah Iran juga menyebutkan tewasnya dua ilmuwan nuklir, Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi.
Antisipasi serangan balasan dari Iran membuat Israel menetapkan status darurat. Bandara Ben Gurion di Tel Aviv ditutup sementara, dan sistem pertahanan udara siaga penuh. Dunia internasional kini menyaksikan dengan cemas perkembangan situasi yang semakin memanas ini.