Internationalmedia.co.id memberitakan klaim mengejutkan dari Garda Revolusi Iran. Mereka menyatakan telah berhasil menyerang markas Mossad, badan intelijen Israel, di Tel Aviv pada Selasa (17/6) waktu setempat. Pernyataan tersebut disampaikan melalui televisi pemerintah Teheran dan dikutip oleh internationalmedia.co.id. Garda Revolusi Iran menyebut serangan mereka membidik pusat intelijen militer Israel, Aman, dan pusat perencanaan operasi teroris Mossad, yang kini disebut tengah dilalap api.
Ketegangan antara Iran dan Israel memang sedang berada di titik puncak. Selama lima hari berturut-turut, kedua negara terlibat dalam aksi saling serang udara, memicu kekhawatiran global akan eskalasi konflik. Sebelumnya, serangan Israel terhadap kantor pusat televisi pemerintah Iran menewaskan sedikitnya tiga orang dan memicu balasan dari Teheran. Baik Iran maupun Israel pun mengaktifkan sistem pertahanan udara mereka. Militer Israel bahkan sempat meminta warga untuk berlindung menyusul ancaman serangan rudal balasan dari Iran.

Laporan media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Teheran tengah mempersiapkan serangan rudal terbesar dan terdahsyat terhadap Israel. Sementara itu, pada Selasa (17/6), militer Israel juga melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa target militer di wilayah Iran bagian barat, menargetkan tempat penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran rudal.
Konflik ini bermula pada Jumat (13/6), ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap target militer dan nuklir di Iran. Serangan balasan Iran pun tak terelakkan. Data dari otoritas Iran menyebutkan sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel, termasuk komandan militer top, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Pihak Israel sendiri melaporkan sedikitnya 24 korban jiwa akibat serangan balasan Iran. Klaim Iran mengenai serangan ke markas Mossad ini belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak Israel. Situasi di Timur Tengah pun semakin memanas dan penuh ketidakpastian.