Close Menu
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
Home ยป Serangan Brutal Kyiv: Korban Jiwa Berjatuhan
Trending Indonesia

Serangan Brutal Kyiv: Korban Jiwa Berjatuhan

GunawatiBy Gunawati24-04-2025 - 09.45Tidak ada komentar2 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Telegram Tumblr Email
Serangan Brutal Kyiv: Korban Jiwa Berjatuhan
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Serangan rudal Rusia di Kyiv, ibu kota Ukraina, kembali menorehkan tragedi. Internationalmedia.co.id melaporkan, serangan dini hari Kamis (24/4) menewaskan sedikitnya dua warga sipil dan melukai puluhan lainnya. Kejadian ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menolak menyerahkan Krimea sebagai syarat perdamaian.

Otoritas militer Kyiv melalui Telegram mengkonfirmasi serangan rudal tersebut. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengungkapkan angka korban jiwa dan luka-luka melalui unggahan di Telegram. Ia menyebutkan dua warga tewas dan 54 lainnya terluka, 38 dirawat di rumah sakit termasuk enam anak-anak. Laporan dari jurnalis internationalmedia.co.id menyebutkan warga berlindung di ruang bawah tanah bangunan tempat tinggal setelah sirene serangan udara berbunyi. Kyiv terakhir kali diserang rudal pada awal April lalu.

Serangan Brutal Kyiv: Korban Jiwa Berjatuhan
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sementara itu, di timur Ukraina, Kota Kharkiv juga menjadi sasaran tujuh rudal, menurut Wali Kota Igor Terekhov. Ia menambahkan serangan drone besar-besaran juga terjadi di kota tersebut. Serangan-serangan ini terjadi setelah pernyataan kontroversial Trump yang menilai kesepakatan damai "sangat dekat" namun menuduh Zelensky mempersulit negosiasi. Trump bahkan menyarankan agar Zelensky menerima persyaratan AS untuk mengakhiri konflik, mengatakan penolakan Zelensky hanya akan memperpanjang perang.

Trump sebelumnya menyatakan Krimea telah "hilang bertahun-tahun lalu" dan bukan topik yang perlu dinegosiasikan. Pernyataan ini muncul setelah Wakil Presiden AS, JD Vance, memaparkan visi AS untuk kesepakatan damai yang mencakup pengakuan Rusia atas wilayah Ukraina yang didudukinya, termasuk Krimea. Zelensky menolak hal ini karena dianggap melanggar konstitusi Ukraina, sebuah penolakan yang memicu kemarahan Trump. Trump bahkan menuduh Zelensky menghambat negosiasi perdamaian.

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Gunawati
Gunawati

kontributor International Media yang berfokus pada peliputan berita dari kawasan Amerika dan Eropa. Ia secara rutin menyajikan analisis mengenai kebijakan luar negeri, isu-isu sosial, dan perkembangan politik di negara-negara Barat.

Related Posts

Kejutan Diplomatik: AS Siapkan Basis Militer di Damaskus?

07-11-2025 - 12.05

Rahasia di Balik Perbatasan: Ribuan Tentara Korut Bergerak ke Rusia?

07-11-2025 - 09.45

Mengejutkan! Wali Kota New York Terpilih Bentuk Tim Transisi Serba Perempuan

07-11-2025 - 09.30

Kotak Hitam Ungkap Misteri Jatuhnya Pesawat Kargo UPS di Kentucky, AS?

07-11-2025 - 09.15

Paus Leo dan Abbas Bertemu Bahas Gaza, Ada Apa?

07-11-2025 - 09.00

Tragedi di Louisville: Pesawat Kargo UPS Hancur, Belasan Nyawa Melayang

07-11-2025 - 07.05
Leave A Reply Cancel Reply

Internationalmedia.co.id
  • Privacy
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Tentang

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.