Internationalmedia.co.id memberitakan serangkaian peristiwa internasional yang mengguncang dunia. Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah serangan balasan Houthi terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) dan wilayah Israel. Serangan ini merupakan respons atas serangan udara AS di Yaman yang menewaskan 80 orang. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim telah membidik dua kapal induk AS dan sebuah lokasi militer di dekat bandara utama Israel.
Di sisi lain, konflik antara Israel dan Hamas semakin memanas. Hamas menolak tawaran gencatan senjata dari Israel, yang kemudian dibalas dengan serangan udara Tel Aviv ke Jalur Gaza, menewaskan 24 warga sipil, termasuk 10 anggota satu keluarga. Khalil al-Hayya, kepala negosiator Hamas, menuntut "kesepakatan komprehensif," bukan "kesepakatan parsial" yang ditawarkan Israel, untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung 18 bulan. Ia juga mendesak tekanan internasional untuk mengakhiri blokade Gaza.

China membantah klaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menuduh Beijing memasok senjata ke Rusia. Kementerian Luar Negeri China menegaskan tidak pernah menyediakan senjata mematikan untuk pihak manapun dalam konflik Ukraina. Iran dan Hamas mengecam keras serangan udara AS di Yaman, menyebutnya sebagai "serangan biadab".
Sementara itu, AS berencana mengurangi pasukannya di Suriah. Sekitar 1.000 tentara akan ditarik pulang dalam beberapa bulan mendatang, meskipun ancaman ISIS masih ada. Pengurangan ini merupakan bagian dari penyesuaian strategi AS di kawasan tersebut.