Internationalmedia.co.id melaporkan, serangan udara Rusia kembali mengguncang Ukraina. Lebih dari seratus drone dilaporkan ditembakkan semalam, mengabaikan usulan gencatan senjata 30 hari. Aksi brutal ini menimbulkan pertanyaan besar: akankah perdamaian terwujud?
Angkatan udara Ukraina menyatakan, sejak pukul 23.00 waktu setempat tanggal 11 Mei, 108 drone jenis Shahed dan lainnya membombardir wilayah Ukraina. Hingga pukul 08.30 pagi, 55 drone berhasil dijatuhkan. Serangan ini mengakibatkan satu orang terluka dan sejumlah bangunan di wilayah selatan Odesa rusak. Infrastruktur kereta api di wilayah Donetsk timur juga tak luput dari serangan, bahkan seorang masinis kereta api dilaporkan cedera.

Operator kereta api nasional Ukraina, Ukrzaliznytsia, mengecam serangan tersebut dan menyebut usulan gencatan senjata diabaikan. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi usulan gencatan senjata dengan meminta pembicaraan langsung terlebih dahulu, sebuah langkah yang dinilai sebagai upaya menenangkan Presiden AS Donald Trump yang gencar mendorong perdamaian. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri menyatakan kesediaannya bertemu Putin di Turki pada Kamis, namun dengan syarat Rusia menyetujui gencatan senjata 30 hari yang diharapkan dimulai Senin lalu. Ironisnya, serangan besar-besaran justru terjadi. Pertemuan puncak tersebut masih belum menunjukan tanda-tanda positif. Apakah gencatan senjata hanya mimpi?