Monday, 06 May 2024

Search

Monday, 06 May 2024

Search

Rekor Tak Terkalahkan Leverkusen Berlanjut

Pemain Bayer Leverkusen saat mengalahkan Qarabag.

LEVERKUSEN – Bayer Leverkusen melaju ke perempatfinal Liga Europa secara dramatis usai menang 3-2 atas Qarabag pada leg kedua babak 16 besar.  Klub Jerman itu lolos dengan agregat 5-4 usai bermain imbang 2-2 di leg pertama.

Dalam laga di BayArena, Jumat (15/3) dinihari WIB itu,  tuan rumah berada dalam posisi terdesak usai tertinggal 0-2 dari tim tamu ketika memasuki menit ke-70 karena gol Abdellah Zoubir dan gol Juninho.

Di sela dua gol itu, Qarabag kehilangan Elvin Cafarguliyev karena kartu merah. Keunggulan jumlah pemain dimaksimalkan Leverkusen untuk bisa memperkecil skor lewat Jeremie Frimpong pada menit ke-72. Lalu Patrik Schick kemudian mencetak dua gol di menit ke-93 dan ke-97 untuk membawa Leverkusen berbalik menang 3-2.

Leverkusen pun menjaga catatan tak terkalahkannya di musim ini. Tim polesan Xabi Alonso itu belum tersentuh kekalahan dalam 37 pertandingan di semua kompetisi sejak awal musim.

Selama 37 laga itu, Leverkusen 32 kali menang yang berjarak tiga laga dari total rekor kemenangan selama semusim dan lima sisanya berakhir imbang. Leverkusen kini jadi tim Eropa ketiga dengan catatan tak terkalahkan paling panjang.

Leverkusen kini berjarak satu laga dari pemegang awal rekor ini, Inter Milan, sebanyak 38 pertandingan di musim 2004/2005 dan butuh lima laga untuk menyamai rekor 42 laga tanpa kalah Juventus di 2011/2012.

“Kami memainkan laga yang sangat spesial dengan penuh emosi. Kami memulai dengan sangat baik, tapi kehilangan kendali setelah itu. Mereka tampil bagus. Saya melihat tim saya ingin memberikan lebih. Mereka sangat lapar dan skor 2-1 mengubah semuanya. Saya sempat merencanakan pidato sebelum extra time. Tapi untungnya saya tidak butuh itu. Gol Patrick fantastis. Kini kami harus merayakan dan mengenang momen ini,” ujar pelatih Alonso di situs resmi UEFA.

Leverkusen memang harus berterimakasih kepada Schick, yang adalah striker cadangannya. Schick yang menggantikan Borja pada menit ke-59.  “Akhir laga ini menyenangkan sekali. Kami mengalami fase-fase akhir yang gila, dan seperti di leg pertama kami berjuang sampai momen akhir. Pujian untuk Qarabag, mereka bermain dengan gaya berbeda ketimbang lawan kami di Bundesliga; ini menyulitkan kami,” ujar Schick di situs resmi UEFA.

Ia pun antusias menghadapi laga selanjutnya. “Sebagai striker, menyenangkan sekali ketika masuk sebagai pengganti dan mencetak gol penentu. Kini kami tak sabar menanti perempatfinal. Kami bisa mengalahkan siapapun, tidak peduli lawannya,” tandasnya.

Gelandang Leverkusen Jeremie Frimpong menyebut, seluruh pemain mengerahkan segala kemampuan untuk membalikkan keadaan. “Pertandingan yang gila. Saya bahkan tidak bisa berkata-kata menanggapi apa yang baru saja terjadi. Anda tertinggal 0-2 dan kemudian menang dengan cara seperti itu, itulah kenapa kita semua suka sepakbola. Kami selalu percaya kami masih bisa melakukannya, bahkann ketika kelihatannya seperti tidak bisa. Sekarang kami menantikan babak berikutnya. Saya tidak punya harapan, cuma pengin lolos ke semifinal,” ujar Frimpong kepada UEFA.com.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media