Sunday, 19 May 2024

Search

Sunday, 19 May 2024

Search

Tim Uber Tetap Layak Diapresiasi

Tim Uber Indonesia bersama tim ofisial.

CHENGDU– Tim Indonesia gagal meraih juara pada ajang Piala Uber 2024. Tetapi perjuangan mereka layak diberikan apresiasi. Pencapaian hingga babak final di luar prediksi banyak kalangan.

Indonesia gagal membendung dominasi  Tiongkok pada babak puncak yang berlangsung  di Hi Tech Sports Zone Center, Chengdu, Minggu (5/5) mulai pagi WIB hingga siang.  Indonesia kalah telak 0-3 sehingga mesti merelakan gelar juara melayang ke tuan rumah.

Partai pertama memainkan laga antara Gregoria Mariska Tunjung melawan juara Olimpiade sekaligus pemain nomor 2 dunia Chen Yufei. Gregoria tak mampu memberikan perlawanan sengit sebelum menyerah dengan skor 7-21, 16-21.

Lalu duet Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto tidak mampu berbuat banyak saat menghadapi pasangan Chen Qing chen/Jia Yifan. Fadia/Ribka menyerah dengan skor telak 11-21, 8-21 usai bertarung selama 39 menit.

Dalam kedudukan tertinggal 0-2, Indonesia berharap bisa mencuri poin di partai ketiga. Ester Nurumi Tri Wardoyo dimainkan untuk melawan He Bing Jiao.

Ester mengawali dengan menjanjikan setelah merebut gim pertama. Namun, He Bing jiao bangkit di dua gim terakhir untuk memenangi permainan dengan skor 10-21, 21-15, 21-17.

Gregoria Mariska Tunjung, meminta maaf karena gagal menyumbang poin. Ia  pun membeberkan penyebab dirinya tak bisa mengalahkan Chen Yu Fe di laga perdana.

“Pertama saya mau meminta maaf kepada semua tim karena saya tidak menunjukkan permainan yang bagus. Bisa dilihat gim pertama sangat tidak nyaman dan tidak yakin dengan apa yang mau saya tampilkan Saya sudah mencoba yang terbaik di gim kedua tapi itu tidak bisa bikin saya menang. Sedih dan kecewanya rasanya karena sebenarnya momen final Piala Uber adalah salah satu yang saya nantikan,”  kata Gregoria dalam rilis PBSI, Minggu (5/5).

Gregoria menjelaskan, performa  bagus di laga kontra Korea Selatan  di semifinal justru menjadikan dirinya tertekan karena tidak bisa mengeluarkan penampilan serupa di laga final. Dia turut menyampaikan sama sekali tidak mengalami masalah fisik, melainkan mengakui Yu Fei bermain sangat baik.

“(Saat melawan Korsel)  bisa dibilang saya bermain cukup bagus, hal itu membuat saya punya ekspektasi untuk bermain bagus juga (di final). Tapi itu malah jadi kesulitan sendiri, secara fisik saya tidak lelah tapi mungkin di pikirannya jadi berat. Sebaliknya lawan malah bisa bermain sangat bagus dengan tekanan sebagai tuan rumah,”  ujar Gregoria.

Atas hasil tersebut,  Tiongkok menambah panjang koleksi gelar juara di kejuaraan bulu tangkis internasional beregu putri ini. Kini,  RRT sudah punya koleksi 16 titel juara.

Tiongkok meninggalkan jauh para pesaingnya. Jepang yang merupakan pesaing terdekat, punya 6 titel juara. Diikuti Indonesia dengan koleksi tiga titel juara. Lalu Amerika Serikat punya tiga titel juara, terakhir Korea Selatan dengan dua titel juara.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media