SURABAYA (IM)—Program Studi PPG FKIP UKWMS (Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya menggelar Pengukuhan dan Sumpah Janji Guru untuk PPG dalam Jabatan.
Kegiatan ini dikaksanakan secara hybrid. Dan diikuti ratusan guru dari berbagai daerah di Indonesia. Dimana prosesi secara luring diikuti 99 orang, dan secara daring juga diikuti 99 orang. Total ada 198 orang guru dari angkatan 1 dan 2 tahun 2023.
Pengukuhan dipimpin langsung Rektor UKWMS Drs. Kuncoro Foe, G.Dip. Sc. Ph.D., Apt., didampingi Dekan FKIP UKWMS Dr. V. Luluk Prijambodo, M.Pd., dan Ketua Program Studi (Kaprodi) PPG M. G. Retno Palupi, M.Pd.
Dalam sambutannya, Kuncoro mengatakan bahwa program PPG sangat diperlukan bagi para guru. Sebab diberikan pengetahuan dan pengajaran, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sebagai guru maupun calon guru.
“Selain itu, mereka akan mendapatkan sertifikat pendidik. Agar kualitas dan mutu mereka sebagai seorang guru, tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Retno Palupi berharap para guru menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dimana pendidikan tetap dilakukan saat mereka menjadi guru.
“Karena tantangan seorang guru saat ini sangat berat. Yaitu mendidik generasi muda bangsa dengan melakukan perencanaan dan melaksanakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, inovatif, menginspirasi bagi para muridnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, para guru sangat semangat mengikuti kegiatan pengukuhan, khususnya secara luring. Semangat mengikuti pengukuhan secara luring.
“Yang menarik, ada satu peserta yang jauh-jauh dari Medan Sumatera Utara, mengupayakan hadir ke sini. Dia harus naik bus sampai empat hari, padahal pakai Zoom bias,” tuturnya.
Retno Palupi juga mengatakan, bahwa pengukuhan kali ini terasa lebih meriah. Karena semua bidang pendidikan dikukuhkan secara bersamaan. Dimana terdapat empat bidang pendidikan, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, dan Matematika.
“Melalui program dan sertifikasi ini, UKWMS bersama pemerintah turut membantu membenahi permasalahan dalam dunia pendidikan, yang sudah mulai mengalami kesulitan dalam meregenerasi profesi guru di Indonesia,” pungkasnya. anto tze
