Internationalmedia.co.id melaporkan, suasana haru dan khidmat menyelimuti Vatikan. Lebih dari 128.000 orang telah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus hingga Kamis pagi waktu setempat. Angka tersebut tercatat sejak jenazah Paus disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4) pukul 11.00. Antrean panjang membentang dari area della Conciliazone hingga ke Alun-alun Santo Petrus.
Vatikan terpaksa membuka Basilika Santo Petrus sepanjang malam untuk mengakomodasi jumlah pelayat yang jauh melebihi perkiraan. Basilika hanya ditutup selama 1,5 jam pada Kamis pagi untuk pembersihan. Kesedihan mendalam terlihat di wajah para pelayat yang datang dari berbagai penjuru dunia. Mereka rela mengantre berjam-jam, bahkan ada yang sejak tengah malam, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus yang meninggal dunia Senin (21/4) lalu di usia 88 tahun.

Emiliano Fernandez, seorang pelayat dari Meksiko, mengaku rela menunggu berjam-jam. "Saya tidak peduli berapa lama saya menunggu. Ini satu-satunya kesempatan untuk menunjukkan betapa saya mengagumi Fransiskus," ujarnya. Jenazah Paus Fransiskus akan tetap disemayamkan hingga Jumat (25/4) malam pukul 20.00 waktu setempat sebelum dimakamkan Sabtu (26/4).
Pemakaman Paus Fransiskus diprediksi akan dihadiri ratusan ribu orang, termasuk para pemimpin dunia seperti Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Pangeran William dari Kerajaan Inggris. Jenazah Paus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sebuah gereja kesayangannya, menandai pemakaman Paus di luar Vatikan setelah lebih dari seabad. Pemakaman ini akan menjadi momen bersejarah, mengingat Paus Fransiskus akan dimakamkan dengan batu nisan sederhana bertuliskan nama Latinnya: Fransiskus.