Internationalmedia.co.id melaporkan kabar mengejutkan terkait rencana pemakaman Paus Fransiskus. Berbeda dari tradisi para pendahulunya yang dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus memilih lokasi yang tak terduga. Keinginan beliau untuk dimakamkan secara sederhana di luar Vatikan akhirnya terungkap.
Dalam otobiografinya, Hope, Paus Fransiskus menuliskan keinginannya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, di seberang Sungai Tiber, Roma. "Vatikan adalah rumah bagi pelayanan terakhir saya, bukan keabadian saya," tulisnya, seperti dikutip dari DW News. Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam tradisi pemakaman Paus setelah lebih dari seabad. Vatikan memperkirakan upacara pemakaman akan berlangsung antara Jumat (25/4) dan Minggu (27/4).

Basilika Santa Maria Maggiore, yang berdiri megah di Bukit Esquiline, memiliki sejarah panjang lebih dari 1600 tahun. Sebagai salah satu dari empat Basilika Kepausan terpenting di Roma, tempat ini menyimpan ikon Maria yang sangat sakral, Salus Populi Romani, yang diyakini berasal dari Santo Lukas. Paus Fransiskus sendiri sering berdoa di hadapan ikon ini. Lebih dari itu, Basilika ini juga menyimpan peninggalan palungan Bayi Yesus, serta makam Santo Matius, Santo Yerome, dan tujuh Paus lainnya.
Keindahan seni dan kekayaan sejarah Basilika Santa Maria Maggiore, yang dijuluki "Betlehem dari Barat", membuatnya bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang spiritual yang memikat. Tradisi misa malam Natal pertama juga dimulai di sini. Tujuh Paus yang telah dimakamkan di sini antara lain Paus Honorius III (1216-1227), Paus Nikolas IV (1288-1292), Paus Pius V (1566-1572), Paus Sixtus V (1585-1590), Paus Klemens VIII (1592-1605), Paus Paulus V (1605-1621), dan Paus Klemens IX (1667-1669). Keputusan Paus Fransiskus ini pun semakin menambah aura mistis dan sejarah Basilika Santa Maria Maggiore.
