Kejutan terjadi menjelang perundingan Ukraina-Rusia di Turki. Internationalmedia.co.id melaporkan, Presiden Vladimir Putin dipastikan tidak akan hadir dalam pertemuan yang dijadwalkan Kamis (15/5/2025) ini. Informasi ini didapat dari daftar delegasi yang dirilis Kremlin, yang menyebutkan nama-nama perwakilan, bukan pejabat tinggi pemerintahan Putin seperti yang sebelumnya diprediksi. Nama-nama seperti Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Yuri Ushakov, staf kebijakan luar negeri Kremlin, juga absen dari daftar tersebut.
Sebagai gantinya, Rusia menunjuk Vladimir Medinsky, ajudan Putin sekaligus mantan menteri kebudayaan yang pernah terlibat dalam negosiasi tahun 2022. Ketidakhadiran Putin ini langsung menuai reaksi dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Melalui pernyataan Rabu (14/5/2025), Zelensky menilai absennya Putin sebagai sinyal kurangnya keseriusan Rusia dalam mencapai perdamaian. Ia menyatakan akan mengamati terlebih dahulu komposisi delegasi Rusia sebelum memutuskan langkah selanjutnya yang akan diambil Ukraina.

Sebelumnya, Zelensky secara tegas menuntut kehadiran langsung Putin dalam perundingan gencatan senjata di Turki. Ia bahkan menegaskan penolakannya untuk bernegosiasi dengan perwakilan Rusia selain Putin, menekankan bahwa semua keputusan di Rusia bergantung pada sang Presiden. Pernyataan Zelensky ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mendesaknya untuk bertemu Putin, menyusul usulan perundingan langsung dari pemimpin Rusia tersebut sebagai respons atas ultimatum gencatan senjata atau sanksi dari sekutu Ukraina. Kini, dengan ketidakhadiran Putin, dunia menunggu bagaimana dinamika perundingan damai ini akan berlangsung.