Internationalmedia.co.id memberitakan kejutan besar menjelang perundingan damai Ukraina-Rusia di Turki. Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan absen, membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga membatalkan rencana kehadirannya. Perundingan yang dijadwalkan Kamis (15/5) ini menjadi yang pertama secara langsung antara Moskow dan Kyiv sejak perang meletus tiga tahun lalu.
Sebelumnya, Kremlin mengumumkan delegasi yang akan hadir, namun tanpa nama Putin di dalamnya. Daftar tersebut mencakup penasihat kepresidenan Vladimir Medinsky dan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin. Seorang pejabat AS anonim mengkonfirmasi pembatalan kehadiran Trump menyusul pengumuman Kremlin tersebut. Padahal, Trump sebelumnya menyatakan kemungkinan terbang ke Turki jika Putin hadir.

Ketidakhadiran kedua pemimpin dunia ini jelas menurunkan ekspektasi akan terobosan signifikan dalam konflik yang dimulai sejak invasi Rusia ke Ukraina Februari 2022. Putin, yang sebelumnya mengusulkan perundingan langsung "tanpa prasyarat," kini justru mengirim perwakilannya. Usulan tersebut merupakan respons atas ultimatum Ukraina dan sekutu Eropa terkait gencatan senjata 30 hari tanpa syarat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang telah menantang Putin untuk hadir langsung, tetap berangkat ke Turki. Kunjungannya ke Ankara untuk bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah dikonfirmasi sebelumnya. Zelensky mendukung gencatan senjata 30 hari, sementara Putin menginginkan negosiasi untuk merumuskan detail gencatan senjata tersebut. Perbedaan pandangan ini semakin memperumit jalan menuju perdamaian. Ketidakhadiran Putin dan Trump menjadi tanda tanya besar atas keseriusan kedua pihak dalam mengakhiri konflik berdarah ini.