Internationalmedia.co.id – Kongres Peru baru saja melantik Jose Jeri, Ketua Kongres, sebagai presiden baru pada Jumat (10/10) waktu setempat, menggantikan Dina Boluarte yang dimakzulkan. Keputusan dramatis ini diambil setelah parlemen secara bulat menyetujui pemberhentian Boluarte, hanya beberapa jam setelah mosi pemakzulan diajukan atas dasar "ketidakmampuan moral".
Pemungutan suara yang berlangsung cepat ini menunjukkan ketidakpuasan mendalam terhadap kepemimpinan Boluarte. Dari 122 anggota parlemen, 118 suara mendukung pemakzulan, mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Peru. Boluarte sendiri menolak hadir untuk membela diri di hadapan Kongres pada Kamis malam, mempercepat proses pemakzulan.

Jose Jeri, dalam pidato pelantikannya, menyatakan kerendahan hatinya dan berjanji untuk memimpin pemerintahan transisi. Pria berusia 38 tahun ini, yang menjadi Presiden ke-7 Peru sejak 2016, mengisyaratkan pendekatan tegas terhadap masalah keamanan yang meningkat, sebuah isu yang menjadi sorotan utama dalam kritik terhadap pemerintahan Boluarte.
"Musuh utama ada di jalanan: geng kriminal," tegas Jeri di hadapan Kongres. "Kita harus mendeklarasikan perang terhadap kejahatan."
Jeri, anggota partai konservatif Somos Peru yang menjabat sebagai ketua Kongres sejak Juli lalu, kini bergabung dengan jajaran kepala negara termuda di dunia.
Pemakzulan Boluarte (63) sendiri terjadi di tengah tuduhan penyalahgunaan jabatan dan tanggung jawab atas tindakan keras terhadap demonstrasi yang mendukung pendahulunya. Meskipun membantah semua tuduhan, tekanan politik yang kuat akhirnya berujung pada pemakzulannya.

