Internationalmedia.co.id melaporkan, ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat hingga mengkhawatirkan dunia. China pun angkat bicara, mendesak kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir itu untuk menghindari eskalasi konflik yang berpotensi memicu perang besar.
Pernyataan keras disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China. Beijing menyerukan India dan Pakistan untuk mengutamakan perdamaian dan stabilitas, menahan diri, serta kembali ke jalur penyelesaian politik secara damai. Mereka juga meminta agar kedua negara menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan. China menegaskan kesiapannya untuk terus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan konflik ini.

Islamabad, ibukota Pakistan, menuduh India telah meluncurkan serangkaian rudal yang menargetkan tiga pangkalan udara mereka. Salah satu yang menjadi sasaran adalah pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, yang berjarak hanya 10 kilometer dari Islamabad. Ledakan terdengar di ibukota Pakistan menyusul serangan tersebut. Pihak militer Pakistan mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat dan tidak ada aset Angkatan Udara yang rusak.
Namun, India membalas dengan laporan serangan drone Pakistan yang menargetkan barak militer di Amritsar, Punjab. Militer India menyatakan drone-drone tersebut berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara mereka.
Konflik ini bermula sejak Rabu lalu, ketika India melakukan serangan udara ke wilayah Pakistan sebagai balasan atas serangan terhadap wisatawan di Kashmir. Bentrokan yang melibatkan rudal, drone, dan baku tembak di perbatasan Kashmir telah menewaskan lebih dari 50 warga sipil dan menjadi yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Situasi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran global akan potensi perang besar antara kedua negara.