Tuesday, 07 May 2024

Search

Tuesday, 07 May 2024

Search

Pencegahan Alzheimer Harus Dilakukan Sejak Usia Muda

JAKARTA- Penyakit Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang terjadi akibat adanya gangguan pada otak. Menurut catatan Alzheimer’s Indonesia (ALZI), ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, dan diperkirakan meningkat menjadi dua juta di tahun 2030 dan empat juta orang pada tahun 2050.

Alzheimer umumnya menyerang lansia, namun pencegahan dini penting dilakukan sejak muda. Dokter spesialis saraf sekaligus pembina ALZI, Prof Yuda Turana, mengatakan bahwa anak muda sejak umur 20 tahun perlu memulai kebiasaan dan gaya hidup yang mampu melindungi otak dari bahaya demensia di usia lanjut.

“Sekarang tidak bisa lagi bicara mengenai apa yang orang berusia 50 tahun dapat lakukan, tapi apa yang generasi muda dan lanjut usia bisa lakukan bersama-sama agar terlindung dari demensia Alzheimer,” kata Prof Yuda, baru baru ini.

Prof Yuda mengatakan, salah satu upaya untuk mencegah risiko Alzheimer adalah dengan tetap aktif secara fisik. 

Menurut dia, rutin melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki sudah berkontribusi pada penurunan risiko Alzheimer.

Prof Yuda menyarankan untuk berjalan kaki minimal 4.000 langkah sehari. 

“Kalau bisa 10 ribu langkah sehari juga itu sangat baik. Beberapa studi telah membuktikan bahwa semakin banyak langkah kita, maka semakin besar pula penurunan risiko Alzheimer,” kata Prof Yuda.

Selain aktivitas fisik, risiko Alzheimer juga bisa ditekan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan sehat dan mengurangi fast food, tidak merokok, mengurangi makanan atau minuman manis, hingga istirahat yang cukup. 

Prof Yuda mengingatkan bahwa menjaga kesehatan sejak usia dini merupakan langkah efektif untuk investasi di masa tua.

“Apalagi sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan Alzheimer, hanya ada obat untuk menghambat progresifitasnya. Jadi pencegahan dan memulai kebiasan hidup sehat sejak muda adalah cara yang paling efektif,” kata Prof Yuda.

Pendiri ALZI, DY Suharya, mengatakan bahwa pasien Alzheimer termuda di Indonesia sejauh ini berusia 50 tahun. Sementara di Inggris, terdapat pasien Alzheimer di usia 29 tahun.

“Yang pasien Alzheimer termuda Indonesia, dia itu pria, dan anak-anaknya masih kecil. Kebayang dong gimana rasanya. Jadi sekarang istrinya yang harus bekerja,” kata Suharya.

Untuk memberikan kesadaran akan bahaya penyakit Alzheimer, ALZI juga terus melakukan berbagai program seperti pelayanan konseling Navigasi Perawatan ALZI (NARAZI), home visit, memberikan edukasi dan training kepada caregiver, serta menguatkan kemitraan dan mendorong berbagai kebijakan di tingkat nasional.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media