Sunday, 19 May 2024

Search

Sunday, 19 May 2024

Search

Pilgub Banten Dibayangi ‘Cukong Politik’

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul.

SERANG- Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten tinggal hitungan bulan, dan saat ini cukong politik pun disebut tengah membayang-bayangi kontestasi lima tahunan itu.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul memandang, bayangan cukong dalam Pilgub Banten ini sangat terlihat jelas. Ia mengatakan, estimasi biaya untuk maju sebagai calon Gubernur Banten minimal menyiapkan Rp100 miliar.

Sedangkan, saat ini dari sejumlah nama bakal calon Gubernur Banten yang muncul hanya memiliki harta kekayaan di bawah Rp50 miliar sesuai yang tercantum di LHKPN.

“Saya katakan bahwa pilkada itu tidak lepas dari dorongan cukong, itu jelas, dan enggak mungkin pilgub itu habis Rp100 miliar, pasti lebih,” kata Adib melalui sambungan telepon, Senin (6/5).

Katanya, cukong itu nantinya akan membiayai kebutuhan seseorang untuk maju di Pilgub Banten. Jika, sudah terpilih, cukong itu nantinya akan meminta imbal balik ketika calon tersebut menjadi kepala daerah.

“Jadi cukong udah ngongkosin, udah share cost politik akan mendapat apa itu akhirnya diterapkan pada akhirnya,” ujar dia.

Sehingga nantinya, lanjut Adib, banyak kebijakan yang mengakomodir kepentingan-kepentingan cukong-cukong besar.

“Itu terjadi, sudah menjadi rahasia umum. Ketika mereka (calon didanai cukong) menjabat, perselingkuhan kebijakan itu ada,” ungkapnya.

Menurutnya, cost politik di Banten sendiri menjadi sangatlah tinggi karena disebabkan oleh politik bisnis seperti itu. Alhasil, calon kepala daerah akan berhitung pengeluaran ketika menjadi calon dan pemasukan ketika menjabat.

“Kalau kita lihat habis biaya berapa, kembali berapa, di situlah kemudian melahirkan mafia proyek dan sebagainya, itu yang terjadi,” jelasnya.

Melihat hal tersebut, dirinya meminta masyarakat dapat mewaspadai calon yang didanai oleh cukong. Terutama harus melihat rekam jejak si calon tersebut agar tidak salah pilih.

“Saya pikir satu, rekam jejak itu penting, kedua integritas, yang ketiga dia punya visi-misi gagasan gak, yang ke empat saya problem solving (cara penyelesaian masalah),” pungkasnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media