Internationalmedia.co.id melaporkan, Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus baru Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan dengan nama Leo XIV. Pengumuman ini disampaikan setelah asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina, menandai berakhirnya konklaf yang melibatkan 133 kardinal. Paus Leo XIV, yang muncul di balkon Basilika Santo Petrus, menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.
Pemilihan Paus Leo XIV terjadi pada hari kedua pemungutan suara, setelah dua kali pengumuman asap hitam yang menandakan belum adanya kesepakatan. Konklaf dimulai Rabu (7/5) sore dan berlangsung tertutup. Namun, sebuah peristiwa unik terjadi sebelum pengumuman resmi.

Sebuah fenomena menarik perhatian publik sebelum pengumuman Paus baru: kemunculan seekor bayi burung camar di atap Kapel Sistina. Kejadian ini, yang terekam oleh livestreaming Vatikan dan viral di media sosial, dianggap oleh banyak umat Katolik sebagai pertanda. Bayi camar tersebut, bersama induknya, terlihat beberapa saat sebelum asap putih muncul, memicu sorak sorai dari kerumunan di Lapangan Santo Petrus. Banyak yang menghubungkan kemunculan burung tersebut dengan pemilihan Paus Leo XIV, bahkan menyebutnya sebagai simbolisme surgawi.
Paus Leo XIV, seorang moderat yang dekat dengan mendiang Paus Fransiskus, memiliki latar belakang sebagai misionaris di Peru. Lahir di Chicago pada 1955 dari orang tua berdarah Spanyol dan Amerika, ia menjalani pendidikan di Seminari Menengah Agustinus dan Universitas Villanova. Setelah ditahbiskan sebagai pastor pada 1982, ia menghabiskan bertahun-tahun melayani di Peru sebelum kembali berkala ke AS. Ia mengungkapkan dalam wawancara dengan media Italia bahwa meskipun lahir di AS, kakek neneknya merupakan imigran dari Prancis dan Spanyol. Pengalaman hidup dan latar belakangnya yang beragam ini kini membawanya ke posisi tertinggi di Gereja Katolik.