Berita mengejutkan datang dari Pakistan. Internationalmedia.co.id melaporkan, jumlah korban tewas akibat serangan rudal India meningkat signifikan. Angka terbaru menunjukkan sedikitnya 26 warga sipil tewas, termasuk dua anak-anak, meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, dalam pernyataan resminya kepada AFP, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut. Ia menyebut serangan rudal India menargetkan enam lokasi berbeda di wilayah Pakistan, termasuk Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli. Selain korban jiwa, sekitar 46 orang lainnya mengalami luka-luka.

Chaudhry merinci, sekitar 13 korban tewas berasal dari Ahmedpur Timur, distrik Bahawalpur. Di antara korban, terdapat dua anak perempuan berusia tiga tahun, tujuh wanita, dan empat pria. Di lokasi yang sama, 37 orang lainnya mengalami luka-luka. Tragedi ini diperparah dengan jatuhnya korban jiwa di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, menambah jumlah korban tewas menjadi 26 orang.
Pihak militer Pakistan menegaskan bahwa area-area yang menjadi sasaran serangan tersebut telah dikunjungi awak media internasional. Hal ini untuk membantah klaim India yang menuduh wilayah tersebut sebagai basis militan. Sehari sebelum serangan, ISPR (Inter-Services Public Relations) bahkan menawarkan akses bagi jurnalis internasional ke Muridke dan Bahawalpur untuk membuktikan klaim tersebut tidak berdasar. Pakistan menganggap tuduhan India sebagai pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak berdasar. Insiden ini kembali memicu ketegangan di wilayah yang sudah lama menjadi sengketa tersebut.