Tuesday, 07 May 2024

Search

Tuesday, 07 May 2024

Search

Kemenkes Rencanakan Vaksin Kanker Serviks HPV Untuk Dewasa Gratis

JAKARTA-Kini vaksinasi HPV digalakkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk anak Sekolah Dasar (SD) secara gratis.                            Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kalau ini sebagai langkah pencegahan kanker serviks pada wanita.  

“Program pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah kenaikan angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD,” ujar Menkes Budi.                        Disampaikan tahun ini akan diberikan secara merata di 34 Provinsi di Indonesia. Menurut Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril kalau Kemenkes juga sudah merencanakan untuk pemberian vaksin HPV pada orang dewasa. Oleh karena itu sebaiknya bagi yang belum, bisa vaksin HPV nantinya.                                    Hal ini dikatakan sudah masuk dalam program vaksinasi, namun ia belum bisa memastikan kapan akan dimulainya.

“Belum ada, tapi sudah masuk dalam program. Artinya pemerintah dalam artian Kementerian Kesehatan, harus membuat juknisnya lebih jelas tentang kesiapan vaksinnya, kemudian kesiapan pedoman dan teknis pelaksanaannya,” ungkap dr Syahril dalam Konferensi Pers Capaian Imunisasi di Indonesia di Kementerian Kesehatan dan juga tayang di YouTube.

Sehubungan dengan vaksin HPV di Indonesia, dr Syahril lebih lanjut mengatakan kalau vaksinasi untuk anak kelas 5 dan 6 SD akan dilakukan secara serentak pada Agustus sampai September 2023 mendatang.

“Imunisasi HPV Nasional serentak bulan Agustus- September 2023. Menyasar ke anak perempuan kelas 5 dan 6 SD,” jelas dr Syahril.

Menkes Budi menjelaskan manfaat vaksin HPV dapat lebih efektif, bila dilakukan sebelum anak menstruasi.

Sebab kanker serviks lebih banyak menyerang orangtua yaitu ibu. Dengan itu, harus dilakukan pencegahan sejak dini yaitu di kelas 5 dan 6 SD, agar dapat menekan prevalensi kanker serviks.

“Karena memang ada aturannya, harus sebelum menstruasi karena kalau sudah menstruasi jadi tidak efektif,” ujar Menkes Budi.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media