YOGYAKARTA(IM)-Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengagas montir presisi berangkat dari kepeduliannya dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK).
“Saya tidak mewadahi kelompok difabel, jadi jangan dibalik. Kalau itu punya kesan saya mengasihani tapi saya tetap mengasihi. Artinya gini, awalnya adalah kita mencoba adek-adek SMK otomotif yang sudah tamat, tapi belum dapat pekerjaan,” kata Suwondo dalam program Jumat Curhat, Jumat (13/10).
Aplikasi ‘Montir Presisi’ ini baru diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Montir Presisi ini merupakan aplikasi layanan jasa service kendaraan berbasis daring yang juga menggandeng komunitas difabel.
Suwondo berkolaborasi dengan Tekiro, sebuah perusahaan perbengkelan. Mereka, kemudian melatih para remaja lulusan SMK dan difabel untuk menjadi montir profesional.
“Kita minta pelatih dari Tekiro yang juga eiger itu kemudian melatih bengkel ini menjadi montir profesional,” katanya.
Polda DIY juga berkolaborasi dengan Difa Bike, komunitas ojek khusus difabel di Yogyakarta. Difa Bike ini yang membantu memasarkan jasa montir-montir tersebut melalui apkliasi daring.
“Persoalannya mereka mencari pasarnya di mana. Lalu kita ketemu sama Mas Triyono yang mengelola Difa Bike, Difa Bike itu ojek untuk kaum-kaum difabel. Jadi saya datang ‘Mas, saya minta tolong’, bisa nggak kita buat kayak Gojek tapi itu montir, kita konsepkan semuanya, kita berkolaborasi, jadilah itu Montir Presisi,” paparnya.
‘Montir Presisi’ ini melayani 24 jam penuh.
“Mau kapan aja, di mana aja, selama di Yogya,” katanya.
Layanan Montir Presisi tersedia selama 24 jam. Layanan itu diharapkan mampu membantu masyarakat atau wisatawan Yogyakarta yang kendaraannya mengalami masalah.
