SERANG– Gen Z di Banten masih mewajarkan para peserta Pemilu melakukan politik uang untuk mendapatkan kekuasaan.
Data base 10,9 persen dari 1220 responden survei Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC), terdapat 44,7 persen gen z suka dengan politik uang.
Direktur Operasional & Data IPRC, Tedy Nurzaman mengatakan, politik uang masih membayangi pesta demokrasi. Presentase penerimaan masyarakat terhadap politik uang masih tinggi.
Data ini bertolak belakang dengan 53,6 persen masyarakat yang ingin menghilangkan dinasti politik di Banten. Sehingga perlu ada perubahan pola pandang.
“Praktik politik uang menjadi hal yang wajar. Hal ini menurut kami ada kontradiksi yang terjadi, karena suatu sisi masyarakat ingin menghilangkan dinasti politik tapi masih mewajarkan politik uang,” katanya, Minggu (19/11).
Selain itu, ada 36,1 persen masyarakat menilai pencegahan dan pemberantasan korupsi sangat buruk di Banten. Dengan begitu, ada kerinduan masyarakat terhadap sosok pemimpin yang jujur, amanah dan antikorupsi.
“Kondisi pemberantasan korupsi paling buruk di Banten. Ada kerinduan masyarakat terhadap pemimpin yang bebas korupsi,” ungkapnya.
Sementara itu, Akademisi Ilmu Pemerintahan Untirta, Elly Nurlia menilai, masyarakat pragmatis akan melanggengkan dinasti politik di Banten.
“Masyarakat yang pragmatis karena para regenerasi dan aktor di dinasti politik uangnya banyak. Jadi ketika mendapatkan uang sesuatu hal yang wajar,” terangnya.
Ia menjelaskan, politik uang tidak akan selesai ketika masyarakat masih membuka ruang. Apalagi gen Z menganggap politik uang masih wajar.
“Banyak gen Z masuk barisan dinasti politik
Ini sangat membahayakan demokrasi di Indonesia, khususnya di Banten,” jelasnya.
Sehingga, dinasti politik akan tetap langgeng jika tidak ada pola fikir yang perubahan. Kesadaran gen Z terhadap bahaya politik uang menjadi kunci terkisisnya dinasti politik.
Menurutnya, dinasti politik yang membayangi pemerintahan di daerah Banten, faktor penyebabnya kekuatan kapital logistik. “Di Banten ini dinasti politik sulit ya, tapi kalau masyarakat sadar, kalau money politics tinggi akan sulit,” tegasnya. ***
