Arab Saudi dan Amerika Serikat kompak menyerukan penghentian konflik di Gaza. Internationalmedia.co.id melaporkan, hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, usai KTT GCC-AS di Riyadh. Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan puncak negara-negara Teluk dan Amerika Serikat.
Pangeran Faisal menekankan urgensi gencatan senjata untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung. "Kita perlu mencapai gencatan senjata di Gaza secepatnya," tegasnya. Ia menambahkan bahwa tanpa gencatan senjata, pengiriman bantuan akan sangat sulit dilakukan.

Selain isu Gaza, Pangeran Faisal juga menyatakan dukungan penuh Arab Saudi terhadap negosiasi nuklir AS-Iran. Lebih lanjut, ia memprediksi akan ada gelombang investasi besar ke Suriah menyusul pencabutan sanksi oleh AS. Keputusan pencabutan sanksi terhadap Suriah ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump saat kunjungannya ke Riyadh.
Trump menyatakan bahwa meskipun sanksi telah memainkan peran penting, kini saatnya Suriah untuk bangkit. "Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberi mereka kesempatan meraih kejayaan," ujar Trump. Keputusan ini disambut baik oleh Arab Saudi yang telah lama mengadvokasi pencabutan sanksi tersebut. Langkah ini diharapkan dapat membantu Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, dalam upaya memulihkan stabilitas negaranya.