Internationalmedia.co.id – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang wilayah selatan Filipina pada Jumat (10/10) dan menyebabkan satu orang tewas. Korban jiwa dilaporkan akibat tertimpa tembok yang roboh di kota Mati, pusat populasi terdekat dengan episentrum gempa.
Gempa yang berpusat sekitar 20 kilometer dari Manay, Mindanao ini, terjadi pada pukul 09.43 waktu setempat. Getaran kuat membuat panik warga yang berhamburan keluar rumah dan gedung-gedung. Wes Caasi, seorang pejabat lokal di Tagum, menggambarkan kekacauan saat acara pemerintah terhenti karena kepanikan massal. Video yang beredar menunjukkan pekerja konstruksi bergegas turun dari rangka pohon Natal setinggi 20 meter saat gempa terjadi.

Dampak gempa dilaporkan menyebabkan kerusakan kecil dan tersebar. Dianne Lacorda, pejabat Kepolisian Provinsi Davao Oriental, melaporkan terputusnya aliran listrik dan komunikasi. Pemerintah provinsi telah menangguhkan kegiatan belajar mengajar dan memulangkan pekerja publik non-esensial.
Kath Cortez, seorang jurnalis di Davao, mengungkapkan retakan kecil muncul di dinding rumahnya. "Saya terkejut dengan kekuatannya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa keluarganya langsung berlarian keluar rumah.
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan otoritas Filipina, memerintahkan evakuasi warga di wilayah pesisir. Namun, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik kemudian mencabut peringatan tersebut untuk Filipina, Indonesia, dan Palau, menyatakan bahwa ancaman tsunami telah berlalu. Informasi ini dikutip dari laporan AFP dan sumber internationalmedia.co.id di lapangan.

