Tuesday, 07 May 2024

Search

Tuesday, 07 May 2024

Search

Diduga Tembak Diri Sendiri, Konglomerat Kaya Raya AS Ditemukan Tewas di Rumahnya

Konglomerat kaya raya AS ditemukan meninggal di rumahnya

NEW YORK- Seorang pemodal miliarder di Amerika Serikat (AS) yang membantu merintis akuisisi perusahaan berbahan bakar utang yang dikenal sebagai leveraged buyout ditemukan meninggal di rumahnya.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Thomas H Lee mengatakan mereka “sangat sedih” dengan kematian pria berusia 78 tahun itu.
The New York Post melaporkan bahwa dia meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri di kantornya di Manhattan.
NYPD mengatakan kepada BBC bahwa seorang pria berusia 78 tahun yang tidak disebutkan namanya ditemukan tewas pada Kamis (23) pagi di 767 Fifth Avenue. Alamatnya adalah tempat kantor Thomas H Lee Capital LLC yang terdaftar.
Menurut Forbes, kekayaan Lee mencapai USD2 miliar pada saat kematiannya.
Juru bicara polisi tidak mengkonfirmasi pria itu meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri, mencatat penyebab kematian akan ditentukan oleh pemeriksa medis.
Dalam sebuah pernyataan kepada BBC News, polisi mengatakan mereka telah menanggapi panggilan 911 tak lama setelah pukul 11:00 (16:00 GMT) pada Kamis (23/2) pagi dari dalam sebuah kantor di Fifth Avenue.
“Setibanya di sana, EMS [Layanan Medis Darurat] menanggapi dan mengumumkan pria itu meninggal di tempat kejadian,” kata mereka, dikutip BBC.
Terkait kejadian ini, teman keluarga dan juru bicara Michael Sitrick mengeluarkan pernyataan khusus.
“Sementara dunia mengenalnya sebagai salah satu pelopor dalam bisnis ekuitas swasta dan pengusaha sukses, kami mengenalnya sebagai suami, ayah, kakek, saudara kandung, teman dan dermawan yang berbakti. selalu menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhannya sendiri,” terang mereka.
Selain merintis pembelian dengan leverage, Lee juga dikenal karena mengakuisisi perusahaan minuman Snapple pada 1992 dan menjualnya dua tahun kemudian ke Quaker Oats seharga USD1,7 miliar – 32 kali lipat harga pembeliannya.
Lee juga terkenal karena filantropinya, dan pernah menjabat sebagai wali untuk organisasi seni terkemuka Kota New York seperti Pusat Seni Pertunjukan Lincoln dan Museum Seni Modern.
Pada 1996, dia menyumbangkan USD22 juta kepada almamaternya Universitas Harvard, yang sebagian telah digunakan untuk memberikan bantuan keuangan bagi para mahasiswa.
“Saya beruntung bisa menghasilkan uang. Saya sangat senang mengembalikannya,” katanya saat itu.
Dia meninggalkan istrinya, Ann Tenenbaum, dan kelima anaknya.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media