Kehebohan melanda dunia saat Internationalmedia.co.id memberitakan kemunculan tak terduga seekor bayi burung camar di atap Kapel Sistina, Vatikan, beberapa saat sebelum pengumuman Paus baru. Kejadian Kamis (8/5) lalu ini langsung menjadi viral dan memicu beragam spekulasi di media sosial.
Munculnya burung camar kecil berwarna abu-abu bersama induknya itu terekam dalam siaran langsung proses konklaf. Kehadirannya di atap Kapel Sistina, yang disiarkan secara global, menarik perhatian jutaan pasang mata. Tak lama setelah momen tersebut, asap putih mengepul dari cerobong asap, menandakan terpilihnya Paus Leo XIV.

Reaksi publik pun beragam. Ribuan orang di Alun-alun Santo Petrus bersorak gembira, menganggap kemunculan bayi camar sebagai pertanda baik. Di media sosial, berbagai komentar bermunculan, mengaitkan kejadian ini dengan simbolisme surgawi. Sejumlah pengguna bahkan mencatat selisih waktu yang singkat antara kemunculan burung camar dan pengumuman Paus baru.
"Sekitar 2 menit dan 22 detik setelah bayi camar muncul, asap putih mengepul!" tulis seorang pengguna media sosial. Komentar lain menyebutkan induk burung camar sempat terlihat memberi makan anaknya, seolah menjadi sebuah pertanda yang dramatis.
Fenomena ini tak hanya viral karena keunikannya, tetapi juga karena bertepatan dengan terpilihnya Kardinal Robert Prevost, Paus Leo XIV, sekaligus Paus pertama asal Amerika Serikat. Kehadiran kawanan burung camar di atap Kapel Sistina sejak Rabu (7/5) sebelumnya juga telah menarik perhatian publik global. Mereka bahkan dijuluki sebagai "Burung Camar Paling Banyak Ditonton".
Kejadian ini pun menimbulkan pertanyaan: Apakah ini sekadar kebetulan, atau sebuah pertanda yang memiliki makna lebih dalam? Hanya waktu yang akan menjawabnya.